-->
Rabu 16•04•2025









 





Danantara, Solusi Efisiensi Anggaran atau Beban Baru?

08 April, 2025, 20.09 WIB Last Updated 2025-04-08T13:09:02Z
ADANYA efisiensi anggaran pada pemerintahan Prabowo Subianto menyebabkan beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dialihkan ke Badan Pengelola Investasi Dana Agata Nusantara (BPI Danantara). Beberapa perusahaan BUMN tersebut masuk ke dalam kategori perusahaan perseroan (PT Persero), Perseroan Terbatas Terbuka (PT Persero Tbk). Pengalihan saham perusahaan BUMN ini untuk mengoptimalkan anggaran negara yaitu APBN, dengan adanya investasi dari Danantara mampu membuat negara tidak terlalu bergantung pada APBN, namun mampu menghasilkan dana lain dari hasil investasi BPI Danantara.

BPI Danantara ini masuk kedalam Undang-Undang No 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan Revisi terkait UU ini baru disahkan kembali oleh DPR pada Februari 2025. Pelantikan ketua Danantara yaitu Muliaman Darmansyah Hadad sebagai kepala Danantara dan Kaharuddin Djenod Daeng Manyambaeng sebagai wakil kepala. Badan Pengelola Investasi ini akan menginvestasikan modal yang berasal dari SDA dan aset negara ke dalam berbagai proyek berkelanjutan. 

Terdapat suatu fokus masyarakat karena pengelolaan aset negara diambil alih oleh BPI Danantara, sehingga diharapkan mampu mengoptimalkan BUMN. Danantara ini dianggap mampu mengurangi ketergantungan BUMN pada APBN, karena adanya penginvestasian modal yang berfokus pada proyek berkelanjutan APBN sehingga terdapat pendapatan lain dari hasil investasi. 

Dampak Pemindahan BUMN ke Danantara  

Sebelumnya BUMN mengalami kesulitan investasi akibat kekurangan dana yang hanya bergantung pada APBN, sehingga presiden mengambil langkah untuk mengoptimalkan kembali dengan peralihan saham ke Danantara. Dan adanya harapan agar Danantara mampu meningkatkan performa menjadi lebih bagus lagi dari sebelumnya. Peralihan saham BUMN ini dinilai mampu meningkatkan transparansi dan lebih terbuka terhadap pendapatan negara.  

TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA LINTASATJEH.COM
Dampak yang ditimbulkan dari pengalihan saham BUMN ke BPI Danantara, di tengah-tengah isu sosial yaitu efisiensi anggaran, makan bergizi gratis, revisi UU TNI, dan lain-lain. Dinilai memiliki dampak positif yaitu untuk mengoptimalkan pengelolaan aset negara agar lebih transparansi dan tersinkronisasi dengan baik. Dan pengawasan yang lebih ketat dari pemerintah melalui penunjukan dewan komisaris dan dewan direksi agar lebih efektif dalam menjalankan kebijakan tersebut.

Menurut penulis,  ada tiga kesimpulan dengan adanya Badan Pengelola Investasi Dana Agata Nusantara (BPI Danantara), sebagai berikut:

Pertama, adanya peralihan saham BUMN ke danantara mampu membawa dampak yang positif yaitu mampu memberikan pengawasan yang lebih ketat dan pengoptimalan anggaran yang lebih maksimal. 

kedua, kehadiran Danantara memainkan peran pada kestabilan keuangan negara, sehingga mampu memberikan solusi terhadap kesulitan investasi akibat kekurangan dana. 

Ketiga, pendapatan BUMN ini tidak dimasukkan ke APBN namun dikelola oleh Danantara untuk diinvestasikan, sehingga hal ini menjadi suatu pertaruhan ekonomi, jika berhasil akan mendapatkan keuntungan, namun jika gagal dalam investasi maka akan mengalami kerugian.

Penulis: Muhammad Naufal (Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Syiah Kuala)
Komentar

Tampilkan

Terkini