Lokakarya para mitra untuk membangun keberlanjutan program UBI yang digelar Yayasan FIELD Indonesia, berlangsung di Aula Balai Kesatuan Pengelolaan Hutan (BKPH) Blangpidie, Kabupaten Abdya. Minggu (9/2/2025).
Dalam acara tersebut, ikut hadir Wakil Ketua II DPRK Abdya, Nurdianto, Kepala BKPH Blangpidie, Syukra Mizar, Fasilitator UBI Aceh, Marzuki, Koordinator UBI Abdya, Alwi, dan perwakilan dari Dinas Pertanian Abdya, serta para mitra dan tamu undangan lainnya.
Dalam kesempatan itu, Kepala BKPH Blangpidie, Kabupaten Abdya, Syukra Mizar, mengatakan dalam menciptakan udara bersih memerlukan upaya untuk menjaga kebersihan lingkungan, salah satunya dengan mencegah Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).
"Dengan adanya program Udara Bersih ini, angka Karhutla di Abdya sudah berkurang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Program ini membantu petani untuk menggarap lahan dengan cara yang ramah lingkungan, tanpa membakar hutan dan lahan," jelasnya.
Ia berharap, program seperti ini tetap berjalan, agar hasil positif tersebut dapat dirasakan masyarakat. Karena, mayoritas masyarakat Abdya bergantung pada sektor pertanian.
"Dengan adanya dukungan berbagai pihak, program UBI ini diharapkan dapat terus berkembang dan membantu petani di Abdya untuk lebih produktif tanpa merusak lingkungan sekitar," pintanya.
TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA LINTASATJEH.COM
Sementara itu, Fasilitator UBI Aceh, Marzuki, dalam kesempatan itu memaparkan. Udara bersih merupakan sebuah program yang diinisiasi oleh yayasan Field Indonesia dalam rangka mendukung pemerintah.
Program UBI juga telah diselenggarakan di 30 kabupaten di 8 provinsi, termasuk salah satunya di Kabupaten Abdya, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, sejak tahun 2021 hingga 2024 lalu.
Selama 4 tahun berjalan, program UBI telah mendapatkan perhatian dan dukungan nyata, baik dari pemerintah daerah, dan desa, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), maupun sektor swasta dalam bentuk alokasi anggaran program untuk pelatihan dan pemberdayaan petani.
"Dengan adanya upaya dan bantuan tersebut, lebih kurang 34.000 petani di Aceh khususnya sudah terlatih dan menerapkan teknik pertanian udara bersih untuk berbagai komoditas di lahannya sendiri," tuturnya.
Tujuan lokakarya ini, lanjut Marzuki, adalah untuk bertukar pengalaman, inovasi. Kemudian, hasil pengembangan program UBI dari petani maupun para mitra selama ini untuk bahan evaluasi di masa yang akan datang.
"Program UBI ini dapat berintegrasi dan bersinergi dengan program-program lain, baik dari pemerintah, swasta, maupun LSM terkait untuk pengurangan dampak perubahan iklim, ketahanan pangan, kedaulatan pangan, kesejahteraan petani, maupun kesehatan masyarakat pada umumnya," sebut Marzuki.[Ak]