-->

 





Penyebab Nelayan Sulit Dapatkan Solar, Diduga SPBN Kuala Langsa Jual BBM Subsidi Kepada Mafia Minyak

26 Februari, 2025, 20.37 WIB Last Updated 2025-02-26T13:37:50Z

SPBN Kuala Langsa 

LINTAS ATJEH | LANGSA - Walaupun terdapat Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) di tempat pelelangan ikan (TPI) Kuala Langsa, Kota Langsa, Aceh, beberapa nelayan di wilayah pesisir Langsa masih merasakan kesulitan untuk mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis solar. 


"Kesulitan mendapatkan BBM subsidi jenis solar sudah sangat lama kami rasakan, jadi tolong bapak-bapak wartawan mau menyelidiki dan mengungkap penyebab sulitnya kami memperoleh solar subsidi dari pemerintah," pinta Udin, salah seorang nelayan Langsa saat ditemui beberapa wartawan di Kuala Langsa, Jumat (21/02/2025). 


Semestinya, sambung Udin, dengan adanya SPBN di daerah ini bisa mencukupi kebutuhan para nelayan disini. Hal itu sesuai tujuan pemerintah yang membuka peluang pengusaha untuk menjalankan bisnis perminyakan dengan mendirikan SPBN di wilayah pesisir. 


"Setahu saya, keberadaan SPBN ini kan untuk membantu masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan agar lebih mudah mendapat bahan bakar minyak (BBM) subsidi. Namun disini faktanya tidak seperti harapan pemerintah," ungkapnya. 


Setelah mendapatkan keluhan dan informasi dari para nelayan pesisir Langsa, tim liputan khusus (Lipsus) yang terdiri dari berbagai awak media online melakukan penelusuran untuk mengungkap fakta penyebab sulitnya para nelayan mendapatkan BBM subsidi jenis solar tersebut. 


TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA LINTASATJEH.COM


Berdasarkan hasil penelusuran pada Sabtu (22/02/2025), kesulitan para nelayan itu diduga disebabkan dalam penyaluran BBM subsidi jenis solar untuk para nelayan tidak dilakukan oleh pemilik SPBN Kuala Langsa. Karena ditemukan adanya penjualan minyak kepada para mafia yang mengangkut solar menggunakan mobil pick up dari SPBN Kuala Langsa menuju wilayah Aceh Timur. 


Sementara itu, Pemilik SPBN Kuala Langsa saat dikonfirmasi tim Lipsus ke nomor WhatsApp 0821-6018-XXXX, Rabu (26/02/2025) awalnya berjanji akan menemui awak media pada pukul 14.00 WIB. Namun tiba-tiba ia menyampaikan bahwa dirinya tidak memahami persoalan SPBN dilapangan, karena sudah 1,5 tahun ia tidak pernah ketempat usahanya. 


"Pak Adi ini saya mohon maaf sesuatu jadi untuk masalah galon hubungi lisna aja krn sayapun gak paham kek mana sudah di lapangan gak ada laporan. Saya 1,5 tahun tidak disitu lagi," tulisnya. 


Kemudian, pemilik SPBN Kuala Langsa mengirimkan nomor telepon Lisna yang merupakan teman putranya yang biasa dipanggil Al kepada awak media online. Namun saat dihubungi ke nomor 0852-7714-XXXX, Lisna tidak menjawab. [Tim]

Komentar

Tampilkan

Terkini