LINTAS ATJEH | BANDA ACEH - SMK Negeri Banda Aceh mengadakan In House Training (IHT) dengan tema "Pengembangan Kompetensi Keahlian Sebagai Langkah Konkrit dalam Menghadirkan Industri di Sekolah yang Berbasis Produk."
IHT yang diikuti para guru dan tendik SMK Negeri 4 Banda Aceh itu dibuka oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Kacabdisdik) Wilayah Banda Aceh, ikut hadir pengawas sekolah berlangsung selama empat hari di sekolah setempat berakhir pada Sabtu (22/02/2025).
Kepala SMK Negeri 4 Banda Aceh, Ir Efriyanto ST dalam rilis dikirim ke media ini, Minggu (23/02/2025), mengatakan, kegiatan IHT ini untuk lebih meningkatkan kompetensi terutama di bidang kejuruan nautika dan alat tangkapnya serta kejuruan otomotif dg TKR dan TSM nya.
Tujuannya, agar nantinya mejadi motor penggerak melanjutkan estafet kepada siswa, sehingga dapat menghasilkan produk secara berkelanjutan dan komprehensif.
"Lebih memantapkan hadirnya industri ke dalam lingkungan sekolah hingga perwujudan pembelajaran TeFa jauh lebih memudahkan dalam implementasinya adalah hasil yang diharapakan dalam kegiatan ini," ujar Efriyanto.
Disebutkannya, peserta kegiatan ini diikuti semua GTK SMK Negeri 4 Banda Aceh, degan harapan dapat menjaring bakat terpendam dalam kejuruan dan memberikan kesempatan yg luas bagi siapa pun warga sekolah dalam berperan aktif mencerdaskan anak bangsa.
Efriyanto menambahkan, narasumber dalam kegiatan ini diisi oleh orang-orang berkompeten di bidangnya, dengan penggabungan teori singkat di ruang pertemuan dan dilanjutkan pembelajaran praktik langsung di ruang praktik NKPI.
Kacabdisdik Wilayah Banda Aceh dan Aceh Besar, Syarwan Joni, M.Pd, dalam sambutannya menyampaikan, peningkatan kapasitas dan kapabilitas GTK sangat dibutuhkan dalam menjawab tantangan dan kemajuan zaman.
Kemudian implementasi pembelajaran deep learning dengan kategori mindful learning (mendalam), meaningful learning (bermakna) dan joyful learning (menyenangkan).
Syarwan mengharapkan, pelaksanaan kegiatan PBM di ruang praktek nautika kapal penangkap ikan SMK Negeri 4 Banda Aceh, serta mengimplementasikan pembelajaran deep learning dengan permainan kertas.
"Pembuatan pesawat terbang dari kertas, meminta berkreasi dengan berbagai jenis pesawat serta menuliskan di sayap, merupakan hal penting apa yang di dapat dalam pembelajaran serta makna apa yang dapat diambil merupakan contoh harus diterapkan," ungkap Syarwan.
Sementara itu, pengawas sekolah, Erra Yusmina, M.Pd, mengharapkan kegiatan IHT ini tentu menggunakan waktu efektif pembelajaran agar siswa tetap terlayani.
"Dengan pola teknis didampingi dua orang guru PPL untuk masing-masing kelas, yang saat ini memasuki pekan ke tujuh dalam implementasi praktik mengajar denga tetap pengontrolan dilaksanakan oleh guru pamong serta wali kelas merupakan alternatif terbaik," kata Yusmina.[*/Red]