LINTAS ATJEH | LANGSA - Sebanyak 35 orang siswa kelas XII SMA Unggul Cut Nyak Dien Kota Langsa tahun ajaran 2024/2025 mengikuti sidang ujian Karya Tulis Ilmiah (KTI).
Ujian KTI ini sebagai salah satu syarat kelulusan bagi siswa kelas XII berlangsung di SMA Unggul Cut Nyak Dien mulai 24 sampai 26 Februari 2025.
Kepala SMA Unggul Cut Nyak Dien, Muhammad Rizky SPd Gr dalam rilis dikirim ke media ini, Kamis (27/2) mengatakan, tujuan penulisan KTI ini yaitu, menyampaikan informasi yang akurat dan terverifikasi secara ilmiah kepada pembaca.
"KTI ini juga turut berkontribusi terhadap perkembangan pengetahuan dalam bidang ilmu tersebut," ujar Rizky.
Katanya, KTI ini biasanya disusun oleh para peneliti, ilmuwan, atau akademisi yang memiliki pengetahuan mendalam di bidangnya.
Namun kata kepala sekolah, dalam rangka meningkatkan pengetahuan siswa sekaligus memberikan gambaran dasar tentang KTI, untuk tahun ketiga siswa kelas XII diwajibkan menuliskan KTI di bawah bimbingan guru pembimbing selama 6 bulan.
Rizky menjelaskan, para siswa tidak harus menulis karya ilmiah dengan tingkat kompleksitas yang setara dengan karya akademisi di kampus.
"Dengan keterbatasan sumber daya dan waktu untuk melakukan penelitian, fokus kita dalam menyusun karya ilmiah siswa SMA/MA adalah pada pemahaman dasar atas topik yang dipelajari," sebut juara satu Kepala SMA berprestasi tingkat provinsi ini.
Ia mengungkapkan, siswa membuktikan dirinya untuk mempresentasikan hasil karya ilmiahnya di depan dewan penguji yaitu, guru mereka sendiri yang nantinya akan dipilih karya ilmiah terbaik dan akan dipubilkasikan di jurnal karya ilmiah.
Rizky menuturkan, Research Based Learning (RBL) menjadi tradisi di SMA Unggul Cut Nyak Dien. Setiap siswa diwajibkan untuk melaksanakan pembelajaran tersebut dengan sebaik-baiknya guna memperluas wawasan mereka terhadap proses pembuatan sebuah karya tulis ilmiah.
"Tujuan adanya RBL ini untuk menciptakan kreativitas, inovasi, dan riset supaya siswa bisa lebih bereksperimen dengan ide yang mereka dapatkan di lingkungan sosial," tandasnya.
Jadi, tidak hanya pembelajaran sains yang sering dipelajari tetapi juga pembelajaran sosialnya pun harus lebih diperdalam lagi.
Rizky menambahkan, kami bangga dengan adanya pogram ini, siswa critical thinkingnya terasah dan kemampuan menulis naik.
Kemudian kemampuan komputerisasi dan membaca berkembang, akhirnya banyak siswa membaca buku dan jurnal sebagai bahan referensi mereka. Dengan KTI, numerasi dan literasi akan terasah bagi anak-anak.
"Sebagai sekolah penggerak, kami selalu memprogramkan yang terbaik untuk kualitas lulusan sebagaimana amanah dalam sekolah penggerak, tentunya satu-satunya sekolah di Kota Langsa melaksanakan program yang luar biasa ini," ucap Rizky.[*/Red]