LINTAS ATJEH | BANDA ACEH - Kabar beredar kencang di media Kementerian PU dapat anggaran Rp 110,95 triliun pada tahun 2025 untuk membangun bendungan hingga renovasi pasar.
"Pertanyaannya, apakah anggaran ini sudah termasuk untuk membangun kembali Waduk Paya Laoet dan Waduk Paya Sikameh di Kecamatan Peudada, Kabupaten Bireuen, Aceh yang kini sudah cukup dangkal?" kata Mukarram warga setempat, Kamis (12/12/2024).
Menurut hemat Mukarram, gegara waduk dangkal, irigasi atau suplesi tidak dibangun pemerintah. Maka sejak Indonesia merdeka warga disana harus menunggu musim hujan untuk menanam padi dengan kata lain sawah tadah hujan.
TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA LINTASATJEH.COM
Diungkapkannya, musim hujan banjir, air waduk meluap masuk ke rumah-rumah warga, musim kemarau waduk kering, petani menjerit, panen gagal lagi.
"Pak menteri harus memperhatikan petani disana, jangan asik membangun di pulau Jawa saja lho pak, petani di kampung rasanya belum merdeka dalam bertani pak. Anggaran boleh triliunan tapi tidak sampai ke kampung atau desa. Bapak Presiden Prabowo keliatannya harus menata para menteri agar mereka tahu ada petani nun jauh di pelosok kampung di Kabupaten Bireuen, Aceh," ucap Mukarram.
Masih kata dia, sungguh menyayat hati dan pilu rasanya ketika negara sudah hampir seratus tahun merdeka tapi irigasi untuk petani saja tidak beres. Bagaimana rencana presiden yang ingin menjadikan Indonesia negara penghasil beras untuk tidak lagi di import tapi berpikir eksport kalau para menterinya tidak membangun kebutuhan petani.
"Sekali lagi meminta dan berharap kepada Menteri Hanggodo agar memerhatikan dan membangun dengan sempurna waduk Paya Laoet dan Paya Sikameh di kecamatan Peudada, Kabupaten Bireuen, Aceh, untuk kepentingan petani," tutup Mukarram.[*/Red]