-->

Polemik Seleksi BPMA, Nasir Djamil Minta Pj Gubernur Aceh Menahan Diri

27 Desember, 2024, 01.28 WIB Last Updated 2024-12-26T18:29:18Z

LINTAS ATJEH | BANDA ACEH  - Anggota DPR RI asal Aceh, M. Nasir Djamil, mengkritik keras langkah Penjabat (Pj) Gubernur Aceh Safrizal dalam membentuk panitia seleksi Kepala Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA).

Menurut Nasi Djamil, tindakan tersebut melanggar aturan yang membatasi kewenangan seorang penjabat gubernur, terutama di masa transisi pemerintahan.


Nasir menyampaikan kritik ini dalam acara peringatan 20 tahun gempa dan tsunami Aceh di halaman Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Kamis (26/12/2024). Ia menegaskan bahwa keputusan strategis seperti seleksi Kepala BPMA seharusnya menunggu pelantikan Gubernur terpilih, Muzakir Manaf.


“Dalam masa transisi, Pj Gubernur tidak memiliki kewenangan untuk mengambil kebijakan strategis. Hal ini jelas diatur dalam Pasal 26 huruf (d) Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2015. Pj Safrizal seharusnya memahami batas kewenangannya dan menahan diri,” jelasnya.


Iamenambahkan, Muzakir Manaf, yang juga menjabat sebagai Komite Pengawas BPMA, telah secara resmi menyurati Pj Gubernur untuk menunda proses seleksi tersebut. Bahkan, Menteri ESDM disebut telah menunjuk Penjabat Kepala BPMA, sehingga pembentukan panitia seleksi oleh Safrizal dinilai tidak relevan dan melanggar prosedur.


“Tidak ada alasan yang dapat membenarkan seleksi ini. Sebagai Komite Pengawas BPMA sekaligus Gubernur terpilih, Muzakir Manaf sudah memberikan arahan. Tindakan Pj Safrizal justru memperlihatkan ketidaktaatan pada aturan yang berlaku,” tegas Nasir. 


Lebih jauh, Nasir Djamil mengingatkan bahwa langkah Pj Gubernur Safrizal tersebut berpotensi menimbulkan polemik yang lebih besar. Ia mengkhawatirkan adanya risiko korupsi kebijakan atau keuntungan finansial yang dinikmati kelompok tertentu.


“Publik Aceh berhak menilai bahwa tindakan ini tidak hanya melanggar aturan, tetapi juga berpotensi mencoreng integritas. Jangan sampai ambisi pribadi membuat Pj Safrizal meninggalkan catatan buruk di tanah kelahirannya,” katanya.


Nasir Djamil yang juga anggota Badan Anggaran DPR RI, berharap Pj Gubernur Safrizal dapat mengakhiri masa jabatannya dengan baik tanpa meninggalkan kontroversi.


"Jangan gara-gara nila setitik, rusak susu sebelanga. Kita semua ingin Aceh tetap terjaga dalam koridor hukum dan etika pemerintahan,” tutupnya seraya meninggalkan lokasi acara.


Komentar

Tampilkan

Terkini