KABUPATEN Bener Meriah adalah salah satu wilayah di Provinsi Aceh yang memiliki potensi besar dalam menggerakkan perekonomian lokal. Dengan bentang alam yang subur dan sumber daya alam yang melimpah, terutama di sektor pertanian dan perkebunan, Bener Meriah memiliki peluang untuk menjadi salah satu kabupaten dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di Aceh. Namun, untuk mencapai itu, diperlukan strategi pembangunan yang terencana dan berbasis pada keunggulan lokal.
Seperti Kopi Gayo yang merupakan simbol Keunggulan Ekonomi Bener Meriah, Kopi Arabika Gayo merupakan komoditas unggulan yang telah membawa nama Bener Meriah ke kancah internasional. Dengan cita rasa khas dan kualitas premium, kopi ini memiliki pangsa pasar yang luas, baik di dalam maupun luar negeri. Namun, tantangan yang dihadapi petani kopi, seperti fluktuasi harga, akses pasar, dan minimnya teknologi pengolahan modern, memerlukan perhatian khusus.
Pemerintah daerah perlu mengoptimalkan dukungan, seperti pelatihan kepada petani, penyediaan fasilitas pengolahan kopi, dan promosi yang lebih agresif di pasar global. Penguatan koperasi petani juga menjadi langkah penting untuk meningkatkan daya tawar mereka di pasar internasional.
Tidak hanya itu, Bener Meriah Juga memiliki Potensi Agribisnis dan Pariwisata
Selain kopi, sektor pertanian lain seperti hortikultura memiliki potensi besar. Kentang, wortel, dan sayuran dataran tinggi dari Bener Meriah memiliki kualitas unggul yang mampu bersaing di pasar domestik. Namun, kurangnya akses infrastruktur dan teknologi pertanian modern masih menjadi kendala utama dalam meningkatkan produktivitas.
Di sisi lain, keindahan alam Bener Meriah juga menjadi aset penting untuk pengembangan sektor pariwisata. Destinasi seperti perkebunan kopi,dan kawasan ekowisata memiliki daya tarik unik. Jika dikelola dengan baik, pariwisata dapat menjadi sektor ekonomi baru yang menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat.
TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA LINTASATJEH.COM
Meskipun memiliki potensi besar, perekonomian Bener Meriah juga memiliki beberapa tantangan utama yaitu Kurangnya Infrastruktur,Jalan penghubung antara pusat produksi dan pasar belum optimal, sehingga meningkatkan biaya distribusi.
Selanjutnya Minimnya Investasi,Iklim investasi lokal belum sepenuhnya kondusif, sehingga sektor-sektor potensial belum berkembang maksimal. Dan SDM dan Teknologi yang belum mumpung sehingga masih banyak pelaku usaha lokal yang memerlukan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas mereka, terutama dalam memanfaatkan teknologi modern.
Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan upaya terpadu dari pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat. Pemerintah daerah harus mempercepat pembangunan infrastruktur, menyediakan insentif bagi investor, serta memberikan pelatihan dan pendampingan kepada petani dan UMKM. Selain itu, promosi produk unggulan seperti kopi Gayo harus dilakukan secara konsisten melalui platform digital dan pameran internasional.
Jika potensi-potensi tersebut bisa di kelola dengan baik tentunya Kabupaten Bener Meriah dapat menjadi model pembangunan ekonomi berbasis potensi lokal di Aceh. Kombinasi antara pertanian modern, pariwisata, dan penguatan sektor UMKM akan menciptakan ekosistem ekonomi yang berkelanjutan.
Masyarakat Bener Meriah tidak hanya membutuhkan kebijakan yang mendukung, tetapi juga aksi nyata yang mengutamakan kesejahteraan mereka. Dengan semangat gotong royong dan kerja sama semua pihak, Bener Meriah dapat bangkit sebagai pusat ekonomi yang mandiri dan kompetitif di tingkat nasional.
Penulis: Rifki Hasan Gayo (Mahasiswa Ilmu Politik Universitas Syiah Kuala)