LINTAS ATJEH | ACEH BESAR - Himpunan English Students Association (ESA) Universitas Syiah Kuala kembali menggelar kegiatan Bakti Sosial (Baksos) pada tahun 2024 sebagai wujud nyata kepedulian terhadap masyarakat. Kegiatan yang bertemakan “Finding Stars in The Information Sky" ini yang berlangsung pada tanggal 1 s.d 16 Desember 2024 bertempat di Desa Sukadamai, Dusun Sukamakmur, Saree, Aceh Besar.
Tujuan dari bakti sosial (Baksos) ada 3, yakni yang pertama untuk menjalankan misi 3M (Menginspirasi, Mengedukasi dan Memotivasi) bagi anak-anak yang ada di daerah. Kedua untuk meningkatkan pengetahuan, budi pekerti, kepribadian, keterampilan dan minat baca. Terakhir untuk membantu mewujudkan Indonesia Emas.
Ketua Panitia Bakti Sosial ESA (Baksos), Dita Zahira menyampaikan, kegiatan ini dilatarbelakangi oleh salah satu tri drama perguruan tinggi yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian ke masyarakat.
"Kami melaksanakan bakti sosial ini sebagai bentuk kepedulian dan pengabdian kepada masyarakat. Sebagai bagian dari dunia pendidikan, kami ingin ilmu yang kami pelajari bermanfaat bagi orang lain, sekaligus menanamkan rasa empati dan tanggung jawab sosial. Kegiatan ini juga menjadi cara bagi kami untuk membantu meringankan beban masyarakat yang membutuhkan," ungkap Dita.
Dalam kegiatan bakti sosial ini ada sebanyak 31 relawan Mahasiswa/i ESA USK dan akan dilaksanakan selama 5 hari pada tanggal 12 s.d 16 Desember 2024.
Dita mengatakan faktor memilih lokasi Bakti Sosial (Baksos) di Tahun 2024 bertempat di Desa Suka Damai, Dusun Suka Makmur, Saree, Aceh Besar.
Dikatakannya, kami memilih lokasi ini karena setelah melakukan survei dan berkoordinasi dengan pihak terkait. Kami melihat bahwa masyarakat di sini sangat membutuhkan bantuan, baik dari segi lingkungan maupun fasilitas pendukung seperti pendidikan.
"Selain itu, lokasi ini juga strategis dan memungkinkan kami untuk melibatkan banyak relawan secara efektif," lanjut Dita.
Kepala Program Studi, Dr. Dian Fajrina, S.Pd., M.Ed. menyampaikan bahwa kegiatan Baksos ESA telah dilakukan selama 4 tahun.
Dijelaskannya, kegiatan ini sudah dilakukan dari mulai tahun 2021 yang berarti ini adalah kali keempat bakti sosial ESA (english students Association) dilakukan. Tahun-tahun sebelumnya kegiatan ini dilakukan di daerah luar pulau untuk kali ini bakti sosial ESA dilaksanakan dalam pulau yang bertepatan di Kampung Sukadamai, Kecamantan Leumbah Seulawah, Kabupaten Aceh Besar.
"Semoga kegiatan ini berjalan dengan baik, lancar, bermanfaat bagi masyarakat setempat,” katanya.
Keuchiek Desa Sukadamai, Suprianto, menyampaikan keberagaman suku di desa mempengaruhi pelaksanaan Bakti Sosial ESA USK.
"Ini adalah kegiatan yang sangat positif dan kami sangat mengapresiasi inisiatif dari panitia. Desa kami memang memiliki keberagaman suku yang menjadi ciri khas, dan keberagaman suku di desa ini justru menjadi nilai tambah," sebutnya.
"Warga kami sudah terbiasa hidup rukun meskipun berbeda latar belakang, dan kegiatan seperti ini semakin mempererat hubungan tersebut. Misalnya, saat gotong royong atau saat menerima bantuan, semua warga saling membantu tanpa memandang perbedaan. Ini menjadi bukti bahwa dengan kebersamaan, semua bisa berjalan dengan lancar," katanya lagi.
Perwakilan Guru Sekolah SD Negeri 2 Saree, Ira menyampaikan keberagaman suku dan cuaca yang beda di kota kepada masyarakat Kuta Baro, Aceh Besar.
"Kurang lebih yang saya ingin katakan sama dengan apa yang telah disampaikan oleh kepala desa yaitu disini cuacanya beda di kota, dan keberagaman suku. Semoga bakti sosial ini dapat menjadi sambungan tali silahturahmi bagi kita semua," katanya.
Ketua Himpunan ESA (English Students Association), Sultan Hamzah menyampaikan alasan memilih tempat di Desa Sukadamai karena kali pertama kegiatan baksos dilakukan di dalam pulau.
"Termasuk dalam salah satu daerah yang tergolong 3T (tertinggal, terdalam, terluar)
ini kali pertama kegiatan baksos dilakukan didalam pulau, dikarenakan sebelumnya sudah menjalakan 3 Pulau yang ada di penghujung Sumatera yaitu Pulau Weh, Pulau Breuh dan Pulau Nasi, jadi ada baiknya sebelum dilakukan baksos ini di luar Aceh Besar dan Banda Aceh, ada baiknya kita mulai dari lingkungan terdekat dahulu," jelas Sultan.
Ia berharap dari kegiatan ini akan terus berlanjut,berkembang, meluas dan menjadi bukti nyata sebagai seorang mahasiswa yang menjadi agen of changes.
"Kegiatan ini akan terus berlanjut,berkembang, meluas dan menjadi bukti nyata sebagai seorang mahasiswa yang menjadi agen of changes yaitu turun ke lingkungan agar dapat mengetahui apa yang dibutuhkan masyarakat Aceh sekarang," tutupnya.[*/Red]