-->

Aktivis Pariwisata Aceh Minta Pemkab Aceh Singkil Berikan Perhatian Khusus Temuan Situs Bersejarah

12 Desember, 2024, 18.18 WIB Last Updated 2024-12-12T11:20:27Z
LINTAS ATJEH | ACEH SINGKIL - Aktivis Pariwisata Aceh yang juga merupakan Direktur Utama Lembaga Pariwisata dan Pecinta Alam Mahasiswa Islam (LEPPAMI) HMI Cabang Banda Aceh, Tonicko Anggara mengunjungi lokasi penemuan situs bersejarah berupa artefak-artefak Kerajaan Singkil yang berada di Jl. M. Taher Kampung Ujung RT. 01 Depan Masjid Baiturrahman, Kacamatan Singkil, Kabupaten Aceh Singkil. 

Kunjungan tersebut dilakukan untuk dapat menyaksikan secara langsung penemuan artefak-artefak yang sarat akan nilai sejarah itu. 

Tonicko menyampaikan bahwasanya ia telah menyaksikan dan berdiskusi langsung dengan kolektor artefak-artefak bersejarah itu yakni Bapak Admiller Oey dan menyerap seluruh aspirasi serta harapannya agar ditindaklanjutinya temuan ini oleh Pemkab Aceh Singkil. 

"Alhamdulillah kita sudah mengunjungi langsung dimana lokasi disimpannya artefak-artefak Kerajaan Singkil ini langsung, disambut langsung oleh kolektornya yakni Bapak Admiller Oey," jelasnya, Kamis (12/12/2024).

Menurutnya, sangat luar biasa dan sarat nilai sejarah. Apabila mendapatkan perhatian khusus dari Pemkab Aceh Singkil tentunya penemuan ini akan menambah daya tarik pariwisata Kabupaten Aceh Singkil bagi para wisatawan untuk datang ke Aceh Singkil.

Kepada Tonicko, Admiller Oey selaku kolektor artefak-artefak bersejarah itu menyampaikan aspirasinya saat dirinya melakukan kunjungan dengan menyampaikan beberapa hal terkait potensi pariwisata Kabupaten Aceh Singkil.

"Bilamana seluruh temuan ini dapat dikelola dengan serius, baik dan diberikan perhatian khusus oleh Pemkab Aceh Singkil tentunya akan menjadi daya tarik pariwisata," terangnya.
TERIMA KASIH SUDAH MENJAGA LINTASATJEH.COM 

Dijelaskannya, Sang kolektor bernama Admiller Oey itu menyimpan seluruh penemuan artefak-artefak bersejarah dengan jumlah lebih kurang 2500-an buah (Dominan hasil restorasi) dan dalam bentuk fragmen lebih kurang 3000-an dan dia menyimpan langsung seluruh temuannya di rumah pribadinya.

"Beliau menyampaikan bahwasanya  sangat sering mendapatkan dan menerima kunjungan langsung dari berbagai kalangan termasuk dari Profesor Sejarah, Arkeolog dan Sejarawan. Namun, beliau menyayangkan di saat sudah banyaknya kalangan yang tertarik akan temuan situs bersejarah ini akan tetapi masih kurangnya perhatian khusus dari Pemkab Aceh Singkil," ungkap Tonicko. 

"Sayangnya, sampai saaat ini perhatian dari Pemkab Aceh Singkil masih minim. Beliau juga menyampaikan seluruh biaya-biaya saat melakukan pencarian dan perawatan hingga restorasi dari artefak-artefak itu hampir seluruhnya menggunakan uang pribadinya. Hal itu ia lakukan demi menjaga situs bersejarah milik Kerajaan Singkil," tambahnya. 

Berdasarkan hal tersebut, kami tentunya ikut prihatin dah meminta Pemkab Aceh Singkil untuk memberikan perhatian khusus terkait penemuan ini guna melestarikan budaya masa lalu dan meningkatkan daya tarik pariwisata Kabupaten Aceh Singkil bagi  para wisatawan yang ingin datang ke Aceh Singkil. 

"Tentunya, apabila diperhatikan khusus akan lahir manfaat-manfaat positif bagi Kabupaten Aceh Singkil diwaktu yang akan datang, salah satunya adalah peningkatan PAD imbas dari keseriusan membangun sektor pariwisata," tegas Tonicko.

Di akhir Tonicko berharap permintaannya untuk diperhatikannya penemuan situs bersejarah itu seharusnya dapat ditindaklanjuti oleh Pemkab Aceh Singkil agar menjadi sebuah nilai tambah baru dalam daya tarik pariwisata bagi Aceh Singkil di masa yang akan datang dengan buah hasilnya adalah kemajuan untuk Aceh Singkil itu sendiri. 

"Kita berharap ditindaklanjuti oleh Pemkab Aceh Singkil terkait temuan situs bersejarah itu, kita ingin kabupaten yang indah dan sarat akan nilai sejarah ini dapat maju dengan keseriusan nya memajukan sektor pariwisata," tutup Tonicko.[*/Red]
Komentar

Tampilkan

Terkini