-->

IMAPAS Gelar Dialog Kaum Muda Pasaman Maju atau Buntu?

14 Oktober, 2024, 18.59 WIB Last Updated 2024-10-14T12:00:16Z
LINTAS ATJEH | LHOKSEUMAWE - Ikatan Mahasiswa Pasaman Lhokseumawe-Aceh Utara (IMAPAS) mengadakan Dialog Kepemudaan di Lhokseumawe, Gedung SMP 8, Minggu (13/10/2024).

Rendy selaku Ketua Umum IMAPAS menuturkan, dialog ini merupakan salah satu rangkaian acara pelantikan pengurus baru IMAPAS Lhokseumawe Aceh Utara tahun 2024-2025. Dialog ini dihadiri puluhan mahasiswa daerah Pasaman dan mahasiswa daerah lainnya yang berkuliah di Lhokseumawe Aceh Utara.

"Kami tidak menghadirkan pejabat manapun karena IMAPAS steril tidak terafiliasi oleh kepentingan politik, Apalagi moment sekarang lagi gencarnya anak muda hanya dijadikan sekedar pengikut dalam kontestasi pilkada 2024," ujar Rendy.

Rendy menambahkan, melalui kegiatan yang diselenggarakan agar dapat memicu keberanian dan menumbuhkan jiwa semangat kaum muda yang progresif khususnya kita kaum muda Pasaman untuk mengambil peranan bagaimana membangun dan menyikapi problematika yang terjadi di Pasaman. 

Sementata Iryanto dalam pemaparannya menegaskan, jika ingin maju maka anak muda IMAPAS ini haram untuk bersikap seperti serdadu yang hanya mematuhi apa kata komandannya, dalam bersikap atau bertindak secara organisasi upayakan untuk selalu menganalisa.

"Adu setiap gagasan yang muncul demi menghasilkan ide terbaik, Setiap tindakan IMAPAS merupakan hasil dari keputusan forum sebagaimana sentral demokrasi. Hal itu harus dibudayakan dalam organisasi yang diisi muda mudi pasaman ini," ungkapnya.

Dijelaskannya, dalam majalah Playboy Indonesia Pramoedya Ananta Toer pernah mengatakan yang tercatat dalam sejarah Indonesia ini kaum muda sedangkan kaum tua hanyalah beban.

TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA LINTASATJEH.COM 

"Tanpa adanya golongan muda, barangkali takkan ada Proklamasi 17 Agustus 1945 karena tak ada yang menculik Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok untuk memproklamasikan kemerdekaan ketika momentum kekalahan Jepang terhadap sekutu kala itu. 

Artinya sejarah kita sebagai kaum muda itu harus berani jika kita ingin maju, contoh jika IMAPAS hari ini diam terhadap persolaan tanah masyarakat kapa artinya kita memilih "Buntu" karena telah membiarkan perampasan lahan ayah ibu kita disana, Bahkan sangat tidak manusiawi jika seorang terpelajar tidak bersikap ketika melihat tanah moyangnya di rampas demi kepetingan kaum pemodal.

Sedangkan Taufik Rahman sebagai Ekonom Muda Pasaman juga menuturkan kaum muda hari ini lahir di tengah krisis ekonomi yang sangat parah.

"Kita lihat bagaimana dunia pekerjaan yang sulit, PHK dimana mana. Upah yang murah, serta daya beli masyarakat yang sangat rendah. Hal ini menjadikan kaum muda jatuh ke jurang depresi dalam menghadapi masa depan," sebutnya. 

Namun, lanjut Taufik, sebagai kaum muda yang berpendidikan tentunya kita mengemban beban sosial yang luas untuk menganalisa sosial, ekonomi dan politik.

"Kita harus berupaya memberikan kritik yang membangun terhadap pemerintah sebagai upaya solusi dalam menghadapi krisis yang terjadi agar terciptanya masyarakat yang sejahtera adil dan makmur," harapnya. 

"Saya yakin Pasaman akan maju jika kita bersama sama sebagai kaum muda Pasaman ikut adil dalam menyikapi masalah ekonomi, sosial dan politik yang terjadi di daerah kita," pungkas dia.[*/Red]
Komentar

Tampilkan

Terkini