Pernyataan itu disampaikan Safaruddin apabila ia dan pasangannya, Zaman Akli terpilih sebagai bupati dan wakil bupati pada Pilkada 2024. Dalam kampanye dialogis di Lapangan Bola Kaki, Gampong Pulau Kayu, Kecamatan Susoh, Rabu (30/10/2024) malam.
"Jika Allah berkehendak dan rakyat memberikan amanah kepada kami, insya Allah, setiap kontraktor yang mengerjakan proyek APBK, baik itu pengadaan maupun infrastruktur, wajib belanja di toko-toko daerah kita," ujar Safaruddin, yang disambut antusiasme ribuan massa.
Menurut Safaruddin, kebijakan belanja di daerah ini merupakan salah satu upaya konkret untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di Abdya, yang selama ini mengalami stagnasi. Ia menyebutkan banyak pedagang lokal yang mengeluhkan sepinya pasar akibat rendahnya perputaran uang di daerah.
"Selama ini minat beli masyarakat di Abdya berkurang, omzet pedagang menurun karena perputaran uang sangat rendah," katanya.
Ia melanjutkan, jika para kontraktor diwajibkan belanja di Abdya, maka keuntungan akan dirasakan langsung oleh para pedagang lokal. Selain itu, aktivitas pekerjaan yang meningkat di Abdya juga akan berdampak pada pendapatan masyarakat lainnya, seperti tukang becak, harland dan sopir truk pengangkutan barang.
Safaruddin, yang juga kader Partai Gerindra, kembali mengingatkan rekam jejaknya saat menjabat sebagai Wakil Ketua DPR Aceh. Ia mengatakan telah menunjukkan kontribusi nyata bagi pembangunan Abdya, terutama di Kecamatan Susoh.
Safaruddin telah mengalokasikan anggaran pokok pikiran (pokir) ratusan miliar untuk berbagai proyek, termasuk pembangunan Aceh Barat Daya, mulai dari Gedung Olahraga (GOR), jalan hotmix Guhang-Cot Mane, tanggul pengaman sungai di Manggeng, hingga bantuan infrastruktur masjid dan mushalla, serta kegiatan olahraga seperti Barsela Cup. Bantuan bagi anak yatim dan pemberdayaan ekonomi bagi usaha kecil pun telah ia lakukan.
TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA LINTASATJEH.COM
“Bicara pendidikan dan rekam jejak, saya siap diadu dengan calon lain. Jadi apa kurang Safaruddin,” ujarnya.
Menanggapi isu yang dilontarkan salah satu juru kampanye lawan bahwa dirinya bukan asli Susoh, Safaruddin dengan tegas membantah.
“Saya ini asli Susoh, ibu dan ayah saya lahir di Susoh, begitu juga kakek nenek saya,” tandasnya.
Menurut Safaruddin, pilihan politik tidak boleh memecah belah masyarakat, khususnya warga Susoh. Ia mengingatkan untuk tidak terprovokasi oleh kepentingan pihak-pihak yang hanya mengejar kekuasaan.
“Jika warga Susoh tidak memilih saya, saya tetap menganggap mereka saudara. Tapi kita jangan diadu domba hanya karena berbeda pilihan politik,” katanya.
Safaruddin juga menekankan bahwa ia dan pasangannya, Zaman Akli, akan berpolitik secara santun tanpa mencela kandidat lain. Meski dirinya kerap difitnah, ia memilih untuk bersabar dan yakin bahwa keadilan Tuhan akan berpihak padanya. Ia berpesan kepada para pendukung agar tidak membalas cacian tersebut.
“Jika Allah berkehendak, Insya Allah saya akan memimpin Abdya dan membawa perubahan menuju arah yang lebih baik,” pungkas Safaruddin.[Ak]