-->

Melalui PKM Dosen UTU, Petani Jeruk di Nagan Raya Ciptakan Pupuk Organik Cair dari Limbah Jeruk

19 September, 2024, 14.13 WIB Last Updated 2024-09-19T07:13:26Z
LINTAS ATJEH | NAGAN RAYA - Melalui Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) hibah dari  Direktorat Riset, Teknologi dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) tahun 2024, 

Tim Dosen Universitas Teuku Umar (UTU) melaksanakan kegiatan pelatihan pemanfaatan limbah jeruk sebagai pupuk organik cair kepada  13 orang petani jeruk di Desa Persiapan Sumber Bakti, Kecamatan Darul Makmur, Kabupaten Nagan Raya.

Keuchik Desa Sumber Bakti, Teuku Sulaiman   mengapresiasi pengabdian masyarakat Dosen UTU yang dinilainya sangat bermanfaat ditengah keterbatasan petani jeruk dalam membeli pupuk kimia untuk kebutuhan kebun tanaman jeruk masyarakat petani di Desanya, Kamis (19/09/2024).

"Alhamdulillah, setelah pelatihan, petani jeruk di desa kami sekarang sudah bisa dan semuanya mulai menciptakan pupuk organik cair dari limbah buah jeruk mereka sendiri. Ini sesuatu yang baru bagi kami, dan sangat bermanfaat menghemat ekonomi petani," kata Teuku Sulaiman.

Ketua tim PKM UTU Dr. Rahmat Pramulya, S.TP, M.M mengatakan, kegiatan PKM melalui pemberdayaan desa binaan yang bertemakan "Pengembangan potensi lokal desa gambut lestari sebagai penopang kesejahteraan rakyat dan keberlanjutan lingkungan".
TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA LINTASATJEH.COM 

“Diharapkan terus dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kelompok tani jeruk di desa Sumber Bakti  dalam mengolah limbah kulit jeruk sebagai solusi alternatif,” tambahnya. 

Lanjutnya, dalam upaya menjaga  kesehatan tanah baik dalam jangka panjang dari dampak penggunaan pupuk kimia, maupun dari segi penghematan biaya bagi petani.

" Kemudian bersama tim kami, program ini juga akan kita kontrol terus, sehingga hasil dan kendala di petani jeruk dapat terkoordinasi atau tertangani secara baik, " kata Dr. Rahmad Pramulya.

"Sama dengan petani jeruk, kelompok masyarakat pengolah ikan asap yang telah dilatih 8 September 2024 kemarin, oleh tim juga akan dikoordinasikan dan dikontrol terus sesuai dengan tahapan capaian program," tutup dosen pertanian UTU Rahmad Pramulya.

Selain kegiatan pelatihan petani jeruk, program lain dalam PKM Tim Dosen UTU yang berkolaborasi dengan satu Dosen STIAPEN Nagan Raya tersebut, juga melaksanakan program pemberdayaan kelompok ikan asap di desa Sumber Bakti berupa pelatihan dan penyerahan alat inovasi teknologi pengasapan ikan kepada  10 orang masyarakat pengolah ikan asap.[Ms]
Komentar

Tampilkan

Terkini