LINTAS ATJEH | BANDA ACEH - Pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut yang dibuka langsung Presiden Jokowi pada 9 September 2024 di Stadion Harapan Bangsa Banda Aceh, akan ditutup secara resmi oleh Presiden RI di Stadion Utama Sumatera Utara pada Jum'at, 20 September 2024 malam.
Terkait hal tersebut, Muhammad Fiqram selaku Putra Budaya Aceh 2024 mengatakan sebagai seorang mahasiswa yang merupakan representasi dari pemuda dan masyarakat Aceh tentunya sangat mendukung penyelenggaraan Pon Aceh- Sumut yang akan segera berakhir.
"Sebab dengan adanya PON ini sangat berdampak pada perkembangan di beberapa bidang, mulai dari pembangunan infrastruktur, industri, hingga berkembanganya UMKM yang menjamin kestabilan perekonomian yang ada di Aceh," ujarnya kepada media ini, Jum'at (20/09/2024).
Selain itu, kata Fiqram, dengan adanya PON ini juga bisa menjadi momentum bagi Aceh untuk menunjukkan berbagai macam potensi yang ada mulai dari wisata, sumber daya manusia hingga kebudayaan yang beraneka ragam sehingga kita dapat menunjukkan bahwa aceh juga bisa menjadi tuan rumah yang baik untuk event nasional seperti ini.
"Tentunya di setiap penyelenggaraan pasti memiliki berbagai macam tantangan dan kekurangan di dalamnya, terkait kekurangan itu diharapkan untuk panitia lebih memperhatikan hal-hal kecil yang kemungkinan terjadi mulai dari kemacetan, kapasitas penonton yang overload hingga kemungkinan terjadinya kerusuhan di berbagai cabang olahraga. Sehingga dengan antisipasi tersebut akan meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan, namun terlepas dari itu tentunya panitia telah memberikan yang terbaik," jelasnya.
TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA LINTASATJEH.COM
Fiqram juga menegaskan, bahwa setiap penyelenggaraan event besar nasional di sebuah daerah pasti akan mendatangkan keuntungan pula bagi daerah itu sendiri. Dan terkait penegakan syariat islam di Aceh, penyelenggaraan PON ini adalah momentum yang paling tepat untuk menunjukkan bahwa Aceh memiliki keistimewaan dengan pelaksanaan syariat islam.
"Namun tetap terbuka dengan berbagai perbedaan yang ada sehingga akan menjadi kesan yang sangat luar biasa bagi orang luar yang datang ke Aceh. Sedangkan terkait kerugian menurut saya tidak ada kerugian yang bersifat masif selagi semuanya berjalan sebagaimana koridor yang ada," ungkap Fiqram.
Fiqram juga mengeluarkan kritik pedas kalau ada pejabat Aceh yang mengatakan PON Aceh-Sumut minim antusiasme masyarakat. "Justru saya beranggapan pejabat tersebut justru kebanyakan duduk di kantor karena kalau ada di lapangan pasti bisa merasakan euforia masyarakat saat acara pembukaan PON," kritiknya.
Bukan itu saja, Fiqram mengungkapkan saat pembukaan hanya terbatas undangan saja. Coba dibuka secara umum, pasti akan meledak Stadion Harapan Bangsa.
"Euforia masyarakat juga bisa dilihat dengan banyaknya olahraga yang nggak pernah ditonton saja dipenuhi penonton. Anggar, angkat besi, tarung derajat, semua di Stadion Harapan Bangsa penuh. Apalagi sepakbola, bahkan banyak yang tidak bisa masuk. Mungkin teman-teman dan anak muda bisa merasakan antusiasme mereka atas pagelaran PON ini. Tapi consern (fokus) saya disini, mungkin memang diatas banyak kendala adanya dugaan korupsi, hal itu harus kita kritisi agar kedepan bisa lebih baik lagi," tegas Fiqram yang tercatat sebagai Mahasiswa UIN Ar Raniry ini.[Ari]