-->

Isu Sipil Bersenjata Api Jaga Penambangan Minyak di Banda Alam

27 September, 2024, 18.12 WIB Last Updated 2024-09-27T14:46:04Z

Ilustrasi 

LINTAS ATJEH | ACEH TIMUR - Beredar isu tentang adanya seorang sipil bersenjata api jenis AK 56 melakukan penjagaan penambangan minyak di kawasan hutan lindung, Gampong Jambo Reuhat, Kecamatan Banda Alam, Kabupaten Aceh Timur.


Salah seorang warga Banda Alam yang enggan disebutkan namanya saat ditemui sejumlah awak media menuturkan bahwa beberapa hari lalu anggota Polsek Banda Alam bersama beberapa orang sipil mencoba ke lokasi penambangan minyak di kawasan hutan lindung Bukit Damar, Gampong Jambo Reuhat.


"Minyak itu sudah di ambil cuma belum dibawa keluar dari hutan. Kemarin anggota Polsek ditemani beberapa masyarakat sipil menuju lokasi penambangan tersebut, tapi tidak berani mendekat karena ada yang jaga menggunakan senjata api," ujarnya, Senin (23/08/2024).


Menurutnya, anggota Polsek Banda Alam tidak berani mendekat dikarenakan dapat terjadi kontak tembak yang dikhawatirkan menimbulkan korban masyarakat sipil yang ikut menemani anggota Polsek Banda Alam itu.


"Rombongan anggota Polsek Banda Alam itu sempat mendapatkan pesan agar segera mundur melalui radio. Karena jika tidak mundur akan terjadi kontak tembak," ungkapnya.


TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA LINTASATJEH.COM


Ia menjelaskan, lokasi penambangan minyak itu berdekatan dengan kawasan kegiatan ilegal logging yang banyak kayu damarnya dan tak tersentuh hukum.


"Dengan adanya isu ini timbul dugaan adanya sandiwara antara Polsek Banda Alam dengan pihak penambangan minyak tersebut," ketusnya.


"Selain itu, beredar isu adanya keterlibatan oknum anggota intel Korem berinisial R dalam kegiatan penambangan minyak tersebut," imbuhnya.


Sementara itu, Kapolsek Banda Alam Ipda Budi Hartono saat dikonfirmasi LintasAtjeh.com melalui pesan WhatsApp, Jumat (27/08/2024) belum menjawab.


Sedangkan oknum anggota TNI AD berinisial R yang diduga terlibat dalam kegiatan penambangan minyak di wilayah Kecamatan Banda Alam saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Jumat (27/09/2024) menyampaikan bantahannya.


"Bukan punya saya pak, kalau masalah itu saya tidak tau pak. Biar nanti kita coba sama-sama ke lokasi. Saya tidak tahu siapa punya," jawabnya.


"Masyarakat mana pak, saya sampai detik ini gak tau dimana lokasi dan dimana tempat serta siapa pemilik kegiatan tersebut. Saya putra asli Banda Alam tetapi kegiatan tersebut saya tidak tahu," pungkasnya. [SM]

Komentar

Tampilkan

Terkini