Tol Sigli-Banda Aceh/Foto: ANTARA FOTO/IRWANSYAH PUTRA |
LINTAS ATJEH | JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan empat seksi pembangunan Tol Sigli-Banda Aceh. Tol yang diresmikan Jokowi meliputi Seksi 2 Seulimeum-Jantho sepanjang 6 km, Seksi 3 Jantho-Indrapuri sepanjang 16 km, Seksi 5 Blang Bintang-Kuto Baro sepanjang 8 km, dan Seksi 6 Kuto Baro-Baitussalam sepak 5 km.
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Adjib Al Hakim menyampaikan Tol Sigli-Banda Aceh terdiri dari enam seksi dengan panjang total 74,2 km, merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang sangat penting bagi pengembangan infrastruktur di bagian paling Barat Indonesia.
Kini tersisa seksi 1 Tol Sigli-Banda Aceh yang belum selesai pembangunannya yang menghubungkan Padang Tiji-Seulimeum sepanjang 24,8 km. Pihaknya menargetkan untuk menyelesaikan pembangunan Seksi 1 yang tersisa pada akhir tahun, sehingga jalan tol dapat segera dioperasikan sepenuhnya.
"Secara keseluruhan nilai investasi pembangunan Jalan Tol Sigli - Banda Aceh sebesar Rp 13,55 triliun. Hingga saat ini, kami telah berhasil mengoperasikan 49 km dari jalan tol tersebut, termasuk empat seksi yang diresmikan Bapak Presiden hari ini," papar Adjib dalam keterangannya, Senin (9/9/2024).
Dari empat ruas tol yang diresmikan, dilengkapi berbagai fasilitas yang dirancang untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bagi para pengguna jalan. Fasilitas tersebut meliputi 5 buah Gerbang Tol dengan total gardu sebanyak 22, serta 2 pasang Tempat Istirahat Pelayanan (TIP) tipe A yang terdiri dari area istirahat, tempat pengisian bahan bakar, serta layanan patroli dan ambulans yang siap siaga 24 jam.
TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA LINTASATJEH.COM
Selain itu, sistem manajemen lalu lintas yang canggih juga telah diterapkan untuk memastikan kelancaran arus kendaraan dan meminimalkan potensi kecelakaan.
Sebagai informasi, Tol Sigli-Banda Aceh Seksi 2, 3, 5 dan 6 telah dioperasikan bertahap dengan rentang waktu tiga tahun dari 2021 hingga 2023. Tercatat trafik kendaraan yang melintas mencapai 3.500 kendaraan per hari.
Sementara dari segi fasilitas struktur, keempat ruas ini memiliki 3 buah Simpang Susun (Interchange), lebar lajur 3,6 m, jumlah lajur 2x2 tahap awal dengan kecepatan rencana mencapai 100 km/jam yang akan memangkas waktu tempuh dari Seulimeum ke Baitussalam semula 1,5 jam menjadi 30 menit.
Keunggulan konstruksi tol ini adalah perhatian khusus terhadap dampak lingkungan dan keberlanjutan di sekitar proyek. Khusus pada ruas konstruksi Seksi 1 (Padang Tiji - Seulimeum) Hutama Karya mengimplementasikan beberapa inovasi ramah lingkungan, seperti Elephant Bridges, Reptil Tunnels, dan Primate Crossing untuk memastikan pelestarian habitat satwa liar serta mendukung keberlanjutan ekosistem.
"Kehadiran jalan tol ini tidak hanya bermanfaat bagi peningkatan konektivitas antar wilayah, namun diharapkan dapat mendorong pertumbuhan sektor pariwisata, perdagangan, dan logistik di Provinsi Aceh. Selain itu, kami berkomitmen untuk terus mengutamakan keberlanjutan lingkungan dalam setiap proyek yang kami kerjakan," tutup Adjib.[*/Red]