MUSIBAH sedang menimpa seluruh rakyat Aceh disaat sebuah hajatan besar yakni pilkada untuk menentukan “Raja Negara” Aceh akan ditentukan dalam beberapa waktu kedepan.
Kita ketahui bersama bahwa almarhum Tu Sop adalah sosok ulama yang visioner, sosok ulama pembaruan dalam gerakan perpolitikan Aceh. Beliau sudah mulai berbuat untuk generasi muda Aceh yang lebih baik kedepan melalui TKD (team Kader Dakwah) dan BMU (Barisan Muda Umat) untuk masyarakat fakir miskin yang ada diaceh, serta masih banyak lagi yg telah dilakukannya untuk Aceh.
Disamping itu, secara pribadi beliau memiliki hubungan yang erat dengan berbagai kalangan diaceh. Sampai2 setiap individu diaceh merasa dialah orang yg paling dekat dengan Tu Sop. Itulah tu sop guru bangsa bagi seluruh masyarakat Aceh.
TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA LINTASATJEH.COM
Di sisi lain Bustami Hamzah sebagai salah satu calon gubernur Aceh yang berpasangan dengan tu Sop adalah tokoh yg “problematik” sebelumnya. Beliau sangat tidak dianggap dan tidak diperhitungkan dalam kancah politik Aceh sebelum bersama tu sop.
Nama Bustami baru terangkat ketika almarhum tu sop datang membersamainya, respon masyarakat dari seluruh penjuru mulai sangat antusias terhadap pasangan ini.
Namun kini ayah sop telah pergi untuk selamanya, cita-cita dan niat mulia telah ikut bersamanya menghadap Tuhannya yang sangat sayang kepadanya. Tinggallah Bustami sendiri, jatuh kembali pada status sebelumnya tidak diperhitungkan dan tidak diharapkan untuk memimpin aceh. Sekarang, Bustami bisa apa tanpa ayah SOP, tanpa dukungan elemen Dayah kedepan. Wallahua’lam
Penulis: Sulaiman Banta Syah (Ketua TWD for Mualem Gubernur Aceh)
