-->

Inovasi Garam Bernilai Ekonomis: Dosen USK Gelar Pelatihan dan Transfer Teknologi

20 Agustus, 2024, 13.52 WIB Last Updated 2024-08-20T06:52:27Z
LINTAS ATJEH | ACEH BESAR -  Dosen Universitas Syiah Kuala (USK) yang diketuai oleh Irwan, S.Si., M.Si (Fakultas Kelautan dan Perikanan, Prodi Ilmu Kelautan) dan anggota Didi Nurhadi Illian, S. Farm., M.Si. Apt.(Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Prodi Farmasi), dalam rangka meningkatkan nilai tambah produk garam lokal, kembali menunjukkan komitmennya melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat berbasis produk Teknologi Tepat Guna (PKMBP-TTG) 2024 pelatihan dan transfer teknologi yang berfokus pada pembuatan garam spa dan sabun cuci piring.

Pelatihan ini diadakan untuk memberdayakan masyarakat pesisir Aceh agar mampu mengolah garam tradisional menjadi produk bernilai ekonomis yang memiliki daya saing di pasar lokal maupun nasional, berlangsung di Desa Lamujong, Kecamatan Baitussalam, Kabupaten Aceh Besar ini dengan kelompok petani garam. 

Irwan, S.Si., M.Si, salah satu dosen yang terlibat dalam pelatihan ini, menjelaskan bahwa garam spa dan sabun cuci piring adalah dua produk dengan potensi pasar yang besar. "Garam spa tidak hanya bermanfaat untuk relaksasi dan perawatan kulit, tetapi juga memiliki nilai jual yang tinggi, terutama jika diperkaya dengan bahan-bahan alami seperti minyak esensial atau rempah-rempah lokal," ujarnya. 

TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA LINTASATJEH.COM 

Sementara itu, sabun cuci piring berbasis garam yang diajarkan dalam pelatihan ini diformulasikan sebagai produk yang efektif untuk membersihkan peralatan makan dan dapur, sekaligus ramah lingkungan. "Dengan menggunakan garam sebagai salah satu bahan utama, kita bisa menghasilkan sabun yang tidak hanya ampuh menghilangkan lemak, tetapi juga aman untuk kulit," terangnya. 

Sementara Azhar salah satu peserta pelatihan, mengaku sangat antusias dengan ilmu yang didapatkan. "Ini adalah pengalaman baru bagi kami. Kami biasanya hanya memproduksi garam mentah, tapi sekarang kami tahu bagaimana cara membuat produk yang lebih bernilai dan bisa dijual dengan harga lebih tinggi. Ini sangat membantu ekonomi keluarga kami," ujarnya dengan penuh semangat.

Melalui program ini, Universitas Syiah Kuala terus berupaya untuk memberdayakan masyarakat dan mendorong inovasi lokal agar mampu bersaing di pasar yang lebih luas. Inovasi dalam pengolahan garam menjadi produk spa dan sabun cuci piring diharapkan dapat menjadi contoh sukses bagaimana teknologi sederhana dapat membawa perubahan besar dalam kehidupan ekonomi masyarakat.[*/Red]
Komentar

Tampilkan

Terkini