-->

Larangan Melintas dan Aksi Penembakan Truk di Aceh Tamiang, Apakah Benar Perintah Kapolres?

24 Juli, 2024, 15.46 WIB Last Updated 2024-07-29T13:22:05Z

Ilustrasi 

LINTAS ATJEH | LANGSA - Larangan melintas truk pengangkut minyak dari Peureulak, Aceh Timur oleh Kapolres Aceh Tamiang dan aksi penembakan terhadap sebuah truk yang melintas di Aceh Tamiang membuat resah para sopir.

"Sudah seminggu ini kami dilarang untuk melintas di Aceh Tamiang dan kemarin malam rekan kami ditembaki truknya, tembakan itu mengenai pelak dan kaca spion," ujar Udin salah seorang supir truk saat ditemui LintasAtjeh.com di Langsa, Rabu (24/07/2024).

Menurutnya, larangan melintas truk pengangkut minyak diduga dilakukan Kapolres Aceh Tamiang terkesan sebagai upaya upaya mematikan pertumbuhan ekonomi masyarakat aceh khususnya Aceh Timur. Sebab sejak adanya kegiatan pengeboran minyak yang dikelola masyarakat tersebut sangat berdampak positif dan pertumbuhan perekonomian masyarakat meningkat.

"Dengan adanya larangan melintas di Aceh Tamiang dalam seminggu ini sangat berdampak pada kami sebagai sopir. Bahkan masyarakat yang mengumpulkan minyak leles pun sudah resah karena tidak tahu jual kemana lagi," ujarnya.

TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA LINTASATJEH.COM

Tembakan mengenai pelak truk saat melintasi Polres Aceh Tamiang 
Udin juga menyampaikan, para supir yang menggantungkan ekonomi dengan mengangkut minyak dari Peureulak saat ini sangat terancam. Ditambah lagi dengan aksi penembakan truk yang nekat melanggar larangan melintas di Aceh Tamiang.

"Daripada anak dan istri kelaparan di rumah, lebih baik kami menerobos larangan melintas di Aceh Tamiang. Walaupun kami ditembaki, tetap kami akan terobos," ungkapnya.

"Kami tetap akan bekerja untuk menghidupi keluarga walaupun truk kami meledak karena ditembaki seperti pada Selasa (23/07/2024) kemarin," imbuhnya.

Sementara itu, Kapolres Aceh Tamiang AKBP Muliadi saat dikonfirmasi LintasAtjeh.com melalui pesan WhatsApp belum memberikan jawaban.[Sm]
Komentar

Tampilkan

Terkini