-->

Islam Mampu Mengatasi Permasalahan Stunting

28 Juli, 2024, 12.43 WIB Last Updated 2024-07-28T05:47:09Z
HJ. NURLENA RAHMAD MAS'UD, SE, Ketua TP PKK Kota Balikpapan menjadi salah satu penerima penghargaan dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yaitu Manggala Karya Kencana pada Jumat (28/6).

Ketua TP PKK Balikpapan Nurlena Rahmad Mas’ud mengatakan, penghargaan ini diberikan karena pihaknya rutin memberikan edukasi kepada masyarakat terkait stunting. Mulai dari kader yang akan diteruskan ke masyarakat. “Edukasi dimulai dari pemberian makan sesuai kebutuhan anak dalam hal mencegah stunting,” ujar istri Wali Kota Rahmad Mas'ud ini.

Kedepannya tentu ada tantangan terhadap kenaikan angka stunting karena banyak yang sadar melaporkan stunting ke RT, kelurahan dan Puskesmas setempat. “Sehingga data itu real dan penyebab data stunting naik, juga berkat kesadaran masyarakat untuk melaporkan terkait stunting,” jelasnya. (Balikpapan pos)

Inilah fakta yang terjadi saat ini tentang Stunting, dengan meneliti terlebih dahulu dan melihat dari sisi kemiskinan yang terjadi. Dimana saat ini berefek juga pada kasus stunting terhadap bayi hingga anak-anak yang terus berulang, dikarenakan tidak tercukupi suplemen makanan yang sehat untuk memenuhi kebutuhan ibu hamil hingga berefek tumbuh kembang anak, serta melihat seorang kepala rumah tangga yang kesulitan memenuhi perut keluarga dirumah karena sulitnya untuk mendapatkan pekerjaan bahkan dengan upah yang tidak memadai dan cukup dalam memenuhi kebutuhan rumah serta gizi yang layak untuk anaknya.

Melihat dari sisi masyarakat yang begitu miris ini, harus pontang panting untuk menopang hidup masing-masing agar keluarga di rumah tetap terisi perutnya, ada yang harus berjuang dulu untuk mendapatkan sesuap nasi ada juga yang menikmati makanan serba instan seperti makan cepat saji yang di berikan ke anak anak tanpa tahu takaran gizi dalam makanan yang di konsumsi generasi sekarang.

Kita melihat juga dari sisi negara hanya memberikan edukasi tanpa memberikan penyelesaian secara menyeluruh hanya sekedar solusi instan. memberikan subsidi makanan untuk anak stunting  yang hanya bertahan beberapa bulan saja setelah program itu selesai maka selesai juga lah pembagian subsidinya

Edukasi untuk mengatasi masalah stanting melalui kegiatan-kegiatan  penyuluhan yang hanya sebatas penyampaian saja, dan juga hanya sebatas pendataan tanpa ada tindakan yang dapat memberantas masalah stanting ini sampai pada akar-akarnya.

Inilah ulah dari sistem sekuler kapitalisme. Jika negara masih menjadikan kapitalisme sebagai sistem yang mengatur pemerintahannya, maka tidak akan mampu mengeluarkan negara dari keterpurukan ekonomi. Apalagi institusi keluarga yang sangat kecil dan lemah, tidak bisa menjadi tumpuan kemajuan bangsa.

Sistem kapitalisme ini tidak bisa menopang negaranya sendiri sehingga harus mengharapkan bantuan negara lain hingga sulit untuk menjadi negara yg maju dengan ekonomi nya. Hanya mengandalkan ulurun tangan dari negara luar melalui suntikan dana, baik utang ataupun investasi, maka akan melahirkan pertumbuhan ekonomi yang nantinya akan berpengaruh terhadap kesejahteraan rakyat. 

TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA LINTASATJEH.COM 

Namun demikian, teori tersebut sangat usang dan jauh dari kenyataan. Selain hanya segelintir yang berhasil (itu pun ekses negatifnya lebih banyak). Sebaliknya, jebakan utang malah menjadikan negara yang bergantung kian miskin. Dengan melihat Indonesia yang disebut negara yg miskin dan menengah itu ternyata jika kita membuktikan bahwa kenyataan nya Indonesia mempunyai SDA yang sangat banyak dan melimpah mulai dari gas, padang rumput hingga lautannya. 

Melihat SDA yang ada  dan bisa dikelola oleh negara untuk memenuhi kebutuhan rakyat  tetapi malah kepemilikan dan pengelolaannya diberikan pada perusahaan asing. Semua itu adalah akibat kapitalisme yang membebaskan kepemilikan sehingga siapa pun yang memiliki uang bisa menguasai SDA. Inilah akar persoalan yang seharusnya dicari dan diselesaikan, sehingga begitu sulit berharap kasus stunting turun tanpa mengetahui akar persoalannya. Terlebih di tengah harga pangan yang semakin meningkat hingga pengelolaan SDN yang salah.

Hanya Islam dengan politik ekonominya akan mampu memastikan kebutuhan pangan individu per individu. 

Islam memiliki aturan sempurna yang mengatur seluruh kehidupan manusia. Penguasa dalam menjalankan perannya akan senantiasa didorong oleh ketakwaan individu sehingga tidak ada motif ekonomi yaitu mendapatkan keuntungan, dalam menjalankan tanggungjawabnya meriayah umat. 

Nabi SAW bersabda: "pedagang yang senantiasa jujur dan amanah akan dibangkitkan pada hari kiamat) bersama para nabi, shiddiqqin dan para syuhada (HR at Tirmidzi). 

Dari segi ekonomi Islam akan mengelola sumber daya alam yang digunakan untuk kepentingan rakyat. Para penguasa menjalankannya tugasnya sesuai perintah Allah mengelola harta umat dengan sebaik baiknya. Bahkan demi menjaga ke hati harian Khalifah Umar bin Khatab R. A. 

Memperlakukan harta rakyat seperti harta anak yatim yang berdosa jika dipergunakan secara zalim. Syariat Islam juga mencegah harta kekayaan hanya bergulir pada segelintir orang saja. Dengan begitu kesenjangan sosial akan teratasi. 

Rosullah SAW, pernah membagikan harta rampasan perang badar hanya kepada kaum Muhajirin saja, bukan kepada kaum Anshar. Kecuali 2 orang diantara mereka yang dhuafa. Ini adalah perintah Allah SWT :."... Supaya harta itu jangan beredar diantara orang-orang kaya saja diantara kalian (Q.S. Al Hasyr :7). 

Penguasa juga mengatur ketersediaan lapangan pekerjaan sehingga laki-laki sebagai kepala keluarga dapat memenuhi kebutuhan pokok keluarga mereka. Islam menjamin ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat, dengan  cara Membantu para petani menyediakan pupuk murah. Sehingga hasil panen lebih optimal, juga memaksimalkan pendistribusiannya ke seluruh negeri. Dari segi mekanisme pasar. Islam akan memberantas mafia ilegal yang merugikan rakyat. Sehingga penimbunan bahan pokok untuk kepentingan dan keuntungan segelintir pihak tidak akan terjadi. Islam juga akan memutuskan keran impor sehingga kedaulatan pangan akan terwujud. Dan negara akan mandiri dan jauh dari intervensi asing. 

Maka sudah saatnya kita kembali kepada hukum syariat Islam sebagai satu satunya solusi dari permasalahan umat saat ini. Sebagai wujud ketaatan dan Untuk menciptakan keberkahan di muka bumi. Wallahualam

Penulis: Devi Ariani (Pemerhati Umat)
Komentar

Tampilkan

Terkini