(Baca: Perlakuan Kasar Oknum Satpol PP Kota Langsa Terhadap Bocah Usia 4 Tahun)
Ketua Tim Advokasi YAMA Aceh, Nazarruddin saat ditemui LintasAtjeh.com di salah satu cafe di Kota Langsa menyayangkan terjadinya peristiwa tersebut sehingga menimbulkan kegaduhan pada masyarakat.
"Walaupun kita ketahui bahwa peristiwa tersebut disebabkan adanya kisruh antara oknum Satpol PP dengan para pedagang, jika dilaksanakan secara kooperatif maka peristiwa ini tidak akan terjadi," ungkap Nazar.
"kita pahami mungkin petugas sedang melakukan penertiban terhadap pedagang atau penyedia jasa wahana permainan di Lapangan Merdeka, namun apa tidak bisa dilakukan pendekatan komunikasi dengan pemilik usaha," imbuhnya.
TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA LINTASATJEH.COM
Lanjut Nazar, perampasan langsung wahana permainan itu langsung ditangan pengunjung anak yang berusia 4 tahun, tentu perilaku seperti itu sangat berdampak pada anak-anak.
"Saya melihat langsung di lokasi anak tersebut menangis histeris dan ketakutan dan ibunya pun pingsan ditempat. hal ini akan berdampak traumatik pada anak," kata Nazar.
Ia menuturkan, Kota Langsa merupakan peraih sebagai kota layak anak. Maka apapun permasalahan yang menimpa dan berhubungan dengan anak diselesaikan dengan cara yang ramah pula.
"Jika dilihat dari aspek lainnya, Lapangan Merdeka Kota Langsa menjadi salah satu tempat yang ramai dikunjungi masyarakat dari dalam dan luar daerah. Jadi, kejadian ini akan berdampak pada timbulnya image negatif untuk Kota Langsa," pungkas Nazar. [Sm]
