PEMERINTAH KOTA (Pemkot) Balikpapan melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) terus berusaha meningkatkan kesadaran dan pendidikan politik kepada masyarakat, khususnya para pemuda. Untuk itu, pihaknya menggencarkan sosialisasi kepada para pelajar dari beberapa sekolah SMA sederajat dengan mengangkat tema " Generasi Sadar Politik" alias Gaspol.
Kegiatan yang berlangsung di Hotel Maxone pada Selasa hingga Rabu, 26-27 September 2023 ini dilaksanakan dalam rangka meningkatkan partisipasi pemilih pada pemilu serentak tahun 2024. Baik itu pemilihan presiden serta wakil presiden (pilpres) dan pemilihan legislatif (pileg) pada Februari 2024 maupun pemilihan kepala daerah yang dijadwalkan November 2024 mendatang.
Sutadi menambahkan, untuk saat ini hampir seluruh sekolah sudah mendapatkan sosialisasi ini dan berharap para peserta bisa mendapat pemahaman tentang sistem pendidikan politik dengan baik. Serta turut memahamkan rekannya yang lain di sekolah.
"Mudah-mudahan mereka bisa meningkatkan partisipasi dan memilih pemimpin yang amanah dan lebih baik lagi ke depannya," pungkas Sutadi. (bp1/die/han)
Harus Peka Realitas
Harus ada upaya mengajak remaja untuk peduli dengan yang terjadi dan terindra olehnya, baik di lingkungan rumah maupun sekolah. Jangan sampai remaja cuek dengan program-program yang mengatasnamakan edukasi kepada pelajar. Kepedulian remaja muslim terhadap setiap fakta yang terindra olehnya harus setiap saat. Proses pengulangan ini akan menumbuhkan kepekaan. Dari sini akan terbentuk kebiasaan menilai fakta tersebut, benar adanya atau tidak. Oleh karena itu, perlu kehadiran keluarga dan komunitas yang kondusif bagi anak remaja agar mereka dapat mengungkapkan segala yang terindra setiap harinya. Harapannya, mereka mendapat respons yang sejalan, serta terjadi diskusi yang hidup.
Misalnya, kita bisa berdiskusi dengan remaja tentang utang negara. Kita mengatakan, “Utang negara bukan sesuatu yang negatif, utang boleh asal pengelolaan dan pembayarannya juga dilakukan dengan tepat. Kalian tidak usah khawatir mikirin utang negara yang sudah mencapai Rp7.848,8 triliun per 31 April 2023.Kemudian, lihat respons dan timbal balik terhadap pernyataan tersebut. Diskusi yang berulang hingga menjadi kebiasaan di kalangan remaja muslim akan mengasah kecerdasan mereka. Mereka akan terbiasa membaca dan mendiskusikan informasi, serta peristiwa yang terindra, bukan berandai-andai atau mengkhayal seperti kebanyakan remaja hari ini.
Pembinaan Remaja Muslim
Setelah mempelajari fakta, wajib mengaitkannya dengan pemahaman Islam. Oleh sebab itu, butuh forum kajian Islam di kalangan remaja muslim karena Islam merupakan risalah yang bisa terterapkan pada berbagai persoalan hidup manusia. Pemahaman Islam menjadi standar bagi setiap kejadian atau informasi pada remaja. Patokan benar atau salah adalah Islam, bukan berdasarkan akal manusia semata, apalagi berasaskan hawa nafsu. Berbahaya bagi kehidupan makhluk di dunia ini jika menstandarkan segala sesuatu pada hawa nafsu. Akan berlaku hukum rimba bahwa yang kuatlah yang memangsa dan yang lemah akan menderita.
TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA LINTASATJEH.COM
Akibatnya, tidak pernah terwujud keadilan. Islam adalah aturan hidup manusia. Lihat cara Islam mengatur tentang transaksi dan pinjam meminjam, misalnya. Apakah benar jika mengatakan utang riba adalah sumber pemasukan negara dan utang seperti ini bukan hal negatif? Apakah transaksi riba bukan sebuah kemaksiatan yang dapat mendatangkan murka Allah Swt.?
Dakwah Membangkitkan Pemikiran Umat
Sekali lagi, aktivitas seperti ini harus terus menerus dilakukan dalam wadah pembinaan. Mengasah pola pikir remaja yang mengindera realita dan mengaitkannya dengan pemahaman Islam agar terbentuk skema berpikir yang islami. Inilah benih terbentuknya kesadaran politik Islam pada diri remaja muslim.
Tentu saja upaya ini tidak berhenti pada kepuasan intelektual pribadi remaja muslim. Mereka harus menjadi remaja pintar, peka dan berwawasan luas terhadap berbagai fakta, juga mampu memandang dan menyolusi berbagai persoalan dengan sudut pandang Islam.
Kemudian, remaja muslim juga akan menularkan kesadaran politik Islam yang dimilikinya kepada teman dan sahabatnya. Selanjutnya akan terbentuk jaringan remaja muslim yang peka terhadap persoalan umat dan hadir menjadi problem solver di tengah masyarakat.
Berbagai problem kehidupan tidak akan pernah selesai kecuali dengan mencabut akar masalahnya yang bertentangan dengan fitrah manusia dan Islam. Terhadap hal ini, remaja muslim akan terus berupaya memperjuangkannya. Tentu dengan perjuangan yang tidak mengandalkan kekuatan fisik semata, tetapi dengan perjuangan pemikiran yang membangkitkan pemikiran umat dan menstandardisasinya dengan Islam saja.
Kehadiran remaja yang memiliki kesadaran politik Islam sangat dinantikan umat hari ini. Ini karena berbagai persoalan kehidupan yang menimpa manusia hari ini akibat diterapkannya ideologi sekuler kapitalisme. Sistem ini merusak dan tidak diridai Allah sehingga memerlukan tangan-tangan remaja yang sadar untuk menolong teman dan sahabatnya dari keterpurukan berpikir.
Umat Islam harus bangkit dan mencampakkan pemikiran yang rusak dari benak mereka. Remaja muslim harus berbaris dalam perjuangan mengembalikan Islam dalam tatanan kehidupan manusia. Dengan demikian, keberkahan dan kemaslahatan akan dirasakan oleh seluruh mahluk di muka bumi. Insyaallah.
Penulis: Saridah (Aktivis Muslimah)