-->

Islam Solusi Tuntas Atasi Pergaulan Bebas

02 Oktober, 2023, 10.37 WIB Last Updated 2023-10-02T03:37:06Z
GADIS ABG berusia 16 tahun di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) tega menggorok leher bayinya yang baru dilahirkan di kamar mandi. Gadis ABG tersebut tega menganiaya bayinya karena takut ketahuan hamil di luar nikah oleh orang tuanya.

Aksi sadis gadis ABG tersebut terjadi di Kecamatan Samarinda Seberang, Kota Samarinda pada Selasa (12/9) sekitar pukul 03.30 Wita. Kapolresta Samarinda Kombes Ary Fadli mengatakan gadis ABG itu menggorok bayinya menggunakan pisau cukur alis. (baca disini)

Merebaknya zina dan angka kematian bayi hasil perzinaan dikarenakan penerapan sistem kufur yakni liberalisme-sekuler yang diterapkan hari ini, yang memberi kesempatan besar untuk orang-orang berotak bejat namun tak berani bertanggung jawab. Dengan dalih yang penting dilakukan atas dasar suka sama suka menjadi senjata untuk berbuat bebas tanpa aturan syariat. Naudzubillahi min dzalik.

Jika dilihat lebih jauh, berbagai upaya telah dilakukan negara untuk menangani persoalan seks bebas di kalangan generasi muda. Namun belum menampakkan hasil yang optimal. Buktinya, dengan terus berulang kasus yang serupa bukannya generasi muda semakin jauh dari seks bebas, justru semakin mendekat dan kian meningkat. Hal itu terjadi karena penangannya belum menyentuh akar permasalahan. Selama ini, negara hanya fokus bagaimana mencegah penyakit menular seksual dan reproduksi tetap sehat, bukan pada faktor-faktor yang menjadi pemicu prilaku seks bebas itu sendiri.

Wajar hal demikian terjadi dalam penerapan sistem hari ini, sebab fokus utama negara hanyalah profit oriented. Masalah semacam ini tidak menjadi prioritas terbukti dengan solusi yang diberikan tidaklah solutif bahkan justru hanya menimbulkan masalah baru. Di sisi lain, hal ini terjadi karena kesombongan para pembuat kebijakan yang merasa lebih pintar daripada Sang Maha Pencipta yakni Allah. Padahal Allah menciptakan manusia, dunia, dan seisinya disertai dengan seperangkat aturan yang semestinya tinggal dipakai bukan hanya sekedar tahu atau dibaca. Namun dengan kesombongan tersebut manusia justru berusaha menandingi-Nya dengan membuat berbagai aturan tandingan yang berujung kerusukan karena pada hakikatnya akal pikiran manusia terbatas. 

TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA LINTASATJEH.COM 

Berbeda dengan sistem sekuler, sistem Islam akan memakai aturan Allah secara mutlak dalam kehidupan sehari-hari sehingga tidak perlu memakai dana rakyat untuk membuat kebijakan yang pada akhirnya tidak solutif. Ketika Islam diterapkan, niscaya akan mampu membangun generasi yang bersih dan berkepribadian Islam, jauh dari seks bebas. Penanaman akidah dan menanamkan ketakwaan kepada setiap diri kaum muslim termasuk remaja. Hal ini menjadi kewajiban negara, orangtua, dan masyarakat.

Keluarga sebagai sekolah utama dan pertama bagi anak-anaknya, wajib menanamkan akidah Islam dan mendidiknya agar memiliki kepribadian Islam. Di lingkar terkecil inilah keluarga membentuk pribadi yang paham dan terikat pada hukum-hukum Allah. Sehingga, generasi akan senantiasa menjaga diri dari kemaksiatan dan tak akan mudah terjatuh dalam tindak asusila, terlebih zina.

Masyarakat sebagai pengontrol berfungsi mengawasi dan mencegah terjadinya kemaksiatan. Dan, yang paling utama adanya peran negara dalam menerapkan sanksi tegas terhadap pelaku kemaksiatan. Hal ini semata untuk menjaga akhlak masyrakatnya. Bagi orang yang sudah baligh belum menikah melakukan seks bebas, wajib diberikan sanksi 100kali  cambukan. Allah SWT berfirman:

"Perempuan dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya dengan seratus kali dera..." (TQS. an-Nur:2)

Dengan demikian, adanya sinergi tiga peran di atas akan mampu menyelesaikan akar masalah terjadinya seks bebas di kalangan remaja. Semua itu hanya akan terwujud manakala umat Islam kembali berhukum pada hukum-hukum Allah dan menjadikan Islam sebagai asas dalam segala aspek kehidupan. Wallahu a'lam

Penulis: Mutiara Putri Wardana (Pemerhati Sosial) 
Komentar

Tampilkan

Terkini