LINTAS ATJEH | BIREUEN - Mengatasi persoalan sampah di Samalanga Yayasan Peduli Lingkungan Black River Community (BRC) bersama masyarakat Gampong Pante rheng beserta para murid dan guru SMA 1, MAN 1 serta SMP 26 Samalanga Bireuen melakukan “Aksi Peugleh Broeh Pante Rheng Menuju Samalanga Beriman (Bersih, Indah dan Nyaman)” Sabtu (21/10/2023), di depan sekolah Gampong Pante Rheng.
Lembaga BRC gerakkan aksi bersama untuk membersihkan sampah dangan mengajak warga dan semua murid serta guru di Gampomg Pante rheng dan Keudee Aceh kecamatan samalanga membersihkan tumpukan sampah yang ada di depan juga di samping 4 sekolah tersebut sepanjang jalan Mesjid Agung Samalanga dari pasar.
Pantauan media ini saat pembersihan berlangsung selain para relawan angota BRC penggagas aksi ikut hadir Camat Samalanga Taufik SE, Kechik dari Gampong Keudee Aceh Nur Muhammad serta Keuchik Pante Rheng Mis suhainur bersama warga dan para siswa ikut membersihkan sampah.
Ketua BRC Khairuman mengatakan Tema tersebut diambil "agar warga masyarakat sadar bahwa menjaga kebersihan akan berdampak baik terhadap kesehatan"cetus ketua.
seiring peningkatan pertumbuhan penduduk, perkembangan ekonomi yang pesat, urbanisasi dan kenaikan standar hidup masyarakat sangat mempercepat laju timbulan sampah,hal ini perlu ditangani dengan segera agar tidak menimbulkan dampak negatif.
Dikatakan juga Gampong Pante Rheng, Kecamatan Samalanga itu tidak luput dari tumpukan sampah yang disebabkan oleh kurangnya kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah, ditambah lagi tidak tersedianya tempat penampungan sampah di gampong tersebut, menyebabkan permasalah sampah menjadi makin rumit.
Dilihat tidak wajar terhadap tumpukan sampah yang jelas di Gampong Pante Rheng yang sudah bertahun-tahun dan sampai saat ini belum menemukan jalan keluar. Disamping itu, Gampong Pante Rheng menjadi tempat pembuangan sampah masyarakat dari desa lain, baik di sungai maupun darat, sehingga menjadi gampong penghasil sampah terbanyak di Kecamatan Samalanga.
Diketahui sepanjang jalan Mesjid Agung Samalanga dari pasar menuju Gampong tersebut terlihat tumpukan sampah di depan Mesjid dan MIN 24, SMA 1, MAN 1 dan SMP 6 Samalanga yang megeluarkan aroma tidak sedap bagi siswa/i yang sedang melaksanakan kegiatan belajar di sekolah sekaligus menjadikan kondisi udara yang tidak sehat di sekitar tumpukan sampah tersebut.
Ketika aksi tersebut terlihat ratusan relawan bergotong royong bersama di beberapa titik tumpukan sampah sepanjang jalan Gampong Keudee Aceh dan Pantee Rheng kecamatan setempat. Saat aksi di titik tumpukan sampah di depan SMP Ketika ditanya media ini kepada Ketua Pembina BRC Muhammad bin Yusuf kenapa Pante Rheng menjadi pilihan?
Dikatakan Ketua Pembina BRC memilih dua gampong ini berdasarkan hasil keputusan internal musyawarah dan mufakat yayasan dengan pertimbangan bahwa Pante rheng merupakan imbas dari pembuangan sampah yang bermuara dan menumpuk di daerah ini.
Dikatakan juga untuk selanjutnya aksi peugleh broeh dan pendampingan yang akan dilakukan oleh pihak BRC selama 6 bulan ke depan merupakan Pilot Project BRC dalam hal penanganan persoalan sampah, baik di darat, maupun muara sungai (krueng) Samalanga di gampong tersebut.
Tujuan utama dari kegiatan “Peugleh”/Pembersihan penumpukan sampah di Pante rheng ini adalah untuk menyadarkan semua pihak agar memiliki kepedulian terhadap lingkungan dengan begitu, perilaku membuang sampah sembarangan ditambah lagi proses pengelolaan dan penanganan sampah yang belum terorganisir dengan baik, akan berakibat rusaknya lingkungan dan menyebabkan pemukiman masyarakat dan lingkungan pendidikan tidak kondusif" diterangkan oleh pembina.
Dikatakannya juga kegiatan ini berawal dari keprihatinan beberapa putra daerah yang prihatin dengan rusaknya sungai samalanga dan pembuangan sampah yang tak terkendali di malam hari.
Kemudian juga harapan untuk melihat Samalanga seperti era tahun 90an yang masih asri, baik sungai Samalanga maupun lingkungan darat serta semangat akan munculnya generasi baru yang peduli akan kondisi yang bersih, indah dan nyaman sesuai nilai Islami di Kota Samalanga sebagai Kota Santri.[*/Red]