LINTAS ATJEH | BANDA ACEH - Bertempat di AAC Rom Universitas Syiah Kuala pada Minggu 27 Agustis.2023, telah diseleggarakan seminar bertemakan "Politik Gagasa dari Aceh Untuk Indonesia," dengan pembicara utama Prof. DR. Ir. H. Abdullah Puteh, M.Si.
Narasumber utama pada kegiatan itu adalah Prof. Abdullah Puteh dan juga ikut dihadiri oleh pembantu rektor III, dan juga Dekan Fakultas Fisip USK serta sejumlah mahasiswa dan civitas akademika lainnya.
Menurut Prof. Puteh, gagasan politik Aceh untuk Indonesia bukan lagi sesuatu yang baru. Karena telah berulang kali gagasan politik drari Aceh telah tercatat menjadi sejarah yang memperkuat semangat kebangsaan yang sungguh fenomenal.
Antarà lain Aceh Devolopment Bord (ADB) dan Majelis Ulama Indonwsia (MUI) adalah prakasa yang datang dar Aceh, kemudian jadi model di Indonesia.
Dan yang terakhir Undang-Undang Pemerintahan Aceh (UUPA) yang berawal dari peristiwa Perdamaian Antara Negara Kesatuan Republik Indonesia dam Gerakan Aceh Merdeka di Helsinki, Finlandia, telah membuat beberapa pengecualian atau otonomi.
TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA LINTASATJEH.COM
"Ini telah menjadi hal khusus untuk kemajuan dan perobahan bagi peningkatan dan pemberdayaan daerah atau provinsi. Bukah hanya berdampak pada pendapatan daerah yang lebih tinggi, tapi telah memperkaya sistim politik Indonesia dengan adanya sistim Partai Lokal," jelasnya.
Oleh karena itu, lanjut dia, bagi Aceh hari ini demikian Prof. Abdullah Puteh adalah tindakan-tindakan politik dan implementasi sistim politik tersebut yang harus dapat dilaksanakan oleh stakeholder Aceh, agar segera hadirnya kesejahteraan bagi rakyat.
"Adalah ironi ketika Aceh mendapat dana otsus yang begitu besar sejak 2008, ternyata hari ini Aceh tercatat sebagai provinsi termiskin di Sumatera. Ini berarti ada somethink wrong di tingkat managerial skill di pemerintah daerah," ungkapnya.
"Di tataran inilah pemerintah bersama rakyat Aceh diperlukan menemukan gagasan dan tindakan politik untuk menuntaskan kemiskin dan pengangguran di Aceh yang sungguh menyedihkan," jelas Bang Lah.[*/Red]