-->

Benarkah Resesi Berdampak Pada Kesejahteraan Masyarakat?

18 Agustus, 2023, 09.19 WIB Last Updated 2023-08-18T02:19:54Z
DKUMKMP (Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perindustrian) Kota Balikpapan bersama dengan Dekranasda Kota Balikpapan menggelar Gebyar UMKM Balikpapan Tahun 2023 di Atrium Ewalk Mal BSB, Selasa (8/8/2023).

Kegiatan ini di buka secara resmi oleh Asisten Bidang Perekonomian Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Setdakot Balikpapan, Andi M Yusrimewakili Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud.

Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud dalam sambutannya yang dibacakan Asisten Bidang Perekonomian Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Setdakot Balikpapan, Andi M Yusri mengatakan, kegiatan menggelar Gebyar UMKM Balikpapan Tahun 2023 diharapkan bisa menumbuh kembangkan dan mendorong peran serta pelaku usaha UMKM di Kota Balikpapan.
 
“Produk yang tersedia diantaranya produk komoditi, olahan pangan dan produk kerajinan. Geber UMKM sudah memasuki tahun dua pelaksanaannya. Dan pada tahun ini akan dilaksanakan dua kali. Pertama, adalah saat ini, dan kedua pada November 2023 nanti,” tutupnya Gerbangkaltim.com

Kegiatan umkm ini dilakukan setiap tahun sekali dan dilaksanakan nya bukan hanya di b
Balikpapan saja tetapi juga di seluruh wilayah  yg ada diindonesia. Kegiatannya terlihat bagus serta membantu meningkatkan kualitas ekonomi  yang sedang  krisis saat ini. Hingga dapat mengembangkan karya anak bangsa, dan juga  mengembangkan produk lokal, serta dapat mengatasi beberapa  masalah ekonomi, misalnya masalah tingginya pengangguran atau kecilnya lapangan pekerjaan.

Dengan adanya umkm ini dapat memberikan rakyat kecil untuk berwirausaha dan mendapatkan penghasilan dari hasil kegiatan umkm tersebut. Meski begitu, ketika  dikatakan dengan adanya kegiatan UMKM dapat mengalami penumbuhan perekonomian, seharusnya masyarakat pun bisa merasakannya. Masa resesi memang berhasil dilewati, tapi kondisi ekonomi masyarakat masih berada dalam jurang kemiskinan. Karena masih banyak yang harus pontang panting untuk mencari sesuap nasi, serta masih ada yg kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Seharusnya pemerintah tidak membuat rakyat makin terpuruk dengan memanfaatkan situasi  untuk membuat penumbuhan perekonomian  dengan adanya UMKM sebagai tombak untuk menambal krisisnya ekonomi.

TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA LINTASATJEH.COM 

Inilah sistem ekonomi Kapitalisme bermain, dengan hanya memanfaatkan kondisi ditengah tengah keterpurukan perekonomian dan menilai Kesejahteraan  masyarakat  hanya  pada hitung-hitungan angka pertumbuhan ekonomi juga pada  pendapatan perkapital negara.  Jika angka naik, maka masyarakat  dianggap sejahtera. 

Sehingga disaat kondisi krisis seperti ini rakyat disuruh mandiri sendiri untuk memenuhi kebutuhan dirinya serta keluarganya dan negara seolah olah dengan halusnya membuat kegiatan UMKM ini untuk rakyat, padahal lagi-lagi rakyat yang diperbudak untuk dijadikan penopang tumbuhnya angka perekonomian, dan  rakyat pun tidak akan bisa mendapatkan  kesejahteraan  disistem kapitalis sekulerisme yang sudah mengakar di tengah tengah kita saat ini.

Islam mampu menumbuhkan ekonomi negara, dan Menjamin Kesejahteraan Yang Nyata
 
Berbeda dengan sistem ekonomi Kapitalisme Islam adalah agama Paripurna yg dimana Kesejahteraan dalam Islam adalah ketika seluruh rakyat terpenuhi kebutuhan pokoknya dengan layak. Kebutuhan pokok ini meliputi kebutuhan individu; sandang, pangan, papan. Dan kebutuhan pokok komunal; pendidikan, kesehatan dan kemanan. Keberhasilan pemenuhan kebutuhan ini diukur dari terpenuhinya kebutuhan individu per individu, bukan jumlah rata-rata. Sehingga, jika ada satu saja individu yang tidak mendapatkan hak kebutuhan pokoknya

Pada masa Khalifah Umar bin Khattab ra. pada masa kepemimpinannya sangat mensejahterahkan rakyatnya dengan, tidak membiarkan satu orangpun dari rakyatnya yang kelaparan, dikisahkan bahwa pada suatu malam Khalifah Umar memikul sendiri sekarung gandum untuk rakyatnya, seorang ibu yang memasak batu untuk menenangkan anak-anaknya yang kelaparan.  Khalifah Umar bin Khattab pernah berkata “Akulah sejelek-jeleknya kepala negara apabila aku kenyang sementara rakyatku kelaparan.” 


Didalam Negara sistem pemerintahan Islam (Khilafah) tidak akan menjadikan sektor ekonomi informal seperti UMKM sebagai pilar perekonomian. Dalam memenuhi kebutuhan ekonomi rakyatnya. Dan khalifah mempunyai kemandirian dalam mengatur perekonomian  negara.

Khilafah mengedepankan dua jenis industri yang membuatnya menjadi negara mandiri dan berdikari, yakni industri berat dan industri terkait pengelolaan harta milik umum. Industri berat ialah industri yang memproduksi mesin atau alat persenjataan, seperti senjata kimia, biologi, juga obat-obatan. Sedangkan industri pengelolaan harta milik umum, semisal pengolahan minyak bumi, barang tambang, listrik, logam, dan apa saja yang menjadi harta milik rakyat. 

Dengan kehadiran dua industri ini saja sudah cukup mampu menyerap tenaga kerja rakyat dalam jumlah yang sangat besar. Mengatur status kepemilikan harta, seperti harta milik individu, umum, dan negara. Secara khusus tidak di berikan keswasta dan hasil pengelolaan dari negara diberikan  kepada rakyat. Negara menyediakan modal usaha dari kas Baitul Mal bagi rakyat yang belum bekerja
Bagi mereka yang tidak mampu bekerja atau tidak ada keluarga yang mampu menafkahinya, semisal cacat, tua renta, atau janda. Negara menafkahi kebutuhannya secara langsung. Menghilangkan budaya konsumtif dan hedonis dengan pola hidup sehat, sederhana, dan secukupnya. Dengan pola hidup yang sesuai standar Islam

Siapapun tak bisa mengelak akan nyatanya kesejahteraan ketika Islam diterapkan secara menyeluruh bahkan kesejahteraan yang dirasakan pada masa Umar dan para khalifah lain tertulis dalam sejarah dengan tinta emas sampai akhirnya Islam ditinggalkan. 
 
Inilah sedikit gambaran bahwa jaminan kesejahteraan dalam Islam adalah nyata, tidak semu sebagaimana dalam sistem Kapitalisme, yang hanya sebatas pada angka dan kurva. 

Ekonomi boleh bertumbuh, resesi mungkin bisa dihindari tapi semuanya tetaplah tak berpengaruh pada kondisi masyarakat, dan hanyalah Islam yang bisa memberikan kesejahteraan hakiki.

Wallahu’alam bi shawab.

Penulis: Devi Ariani (Pemerhati Umat)

Komentar

Tampilkan

Terkini