Ketum Mitra Bersama Syahrizal mengatakan, semoga masyarakat Indonesia umumnya dan provinsi Aceh khususnya agar lebih berhati-hati supaya tidak terjebak dalam lingkaran human trafficking yang sangat kejam serta menginjak harkat martabat manusia.
"Kita harus lebih berhati-hati dan mengetahui pencegahan dalam TPPO ini, seperti contohnya jika ingin bepergian keluar negeri untuk bekerja secara non prosedural, maka para orang tua atau kerabat terdekat harus lebih memperhatikan hal tersebut," kata Syahrizal.
TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA LINTASATJEH.COM
Menurut Syahrizal, selama ini banyak para anak-anak yang telah menjadi telah korban dari TPPO saat mereka berpergian keluar negeri, terkhusus para wanita yang berumur 21 tahun ke atas, dimana hal itu sering terdengar dari pemberitaan televisi maupun media online.
"Hal ini menjadi perhatian serius bagi kita semua dan pemerintah, dengan berbagai macam modus yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu yang mengambil keuntungan tanpa belas kasih sehingga menyebabkan kehilangan jiwa seseorang," jelasnya.
Selain itu, kurangnya perhatian dari kita sendiri serta faktor-faktor lainya, seperti ekonomi dana yang lain-lain yang menjadi akar mula persoalan perdagangan manusia terjadi.
"Maka dari itu dimohonkan perhatian kepada semua elemen masyarakat untuk sama-sama ikut perduli terhadap permasalahan Human trafficking, apalagi hari ini adalah hari anti perdagangan manusia sedunia," pungkasnya. [Sm]