LINTAS ATJEH | BANDA ACEH - Ketua Peusaba Aceh, Mawardi Usman mengaku geram melihat kondisi Aceh belakangan ini. Beberapa pihak ingin mengembalikan sistem konvensional di Aceh dan menghapuskan syariat Islam secara bertahap.
"Ada keyakinan mereka bahwa jika syariat Islam berjalan di Aceh maka Aceh akan miskin. Sifat mereka yang anti syariat Islam itu sama sifatnya dengan Abu Jahal dan Gengnya serta peuretee Badui koh taloe unta nabi," bebernya.
Ketua Peusaba mengingatkan Aceh pernah menjadi imperium kerajaan 5 besar dunia karena melaksanakan syariat Islam. Hari ini Rakyat Aceh sedang diuji kesabarannya. Langkah mereka sangat sistematis menghancurkan syariat Islam.
"Rakyat Aceh harus berjihad dengan sungguh melawan yang ingin menghilangkan syariat Islam," kepada media, Senin (15/05/2023).
TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA LINTASATJEH.COM
Hari ini di Aceh, kata Mawardi, mereka sudah merajalela banyak sekali pelanggaran syariat Islam secara terang-terangan. Para pemimpin adat Aceh dan ulama Aceh harus mengambil alih keadaan jika ancaman dari kaum anti syariat Islam sudah menjadi sedemikian nyata.
"Namun perjuangan dengan dakwah dan bilhikmah harus diteruskan. Agar segala orang kafir dan munafik itu bertaubat. Jika mereka masih melawan maka tunggulah murka Allah," kata Mawardi mengingatkan.
Mawardi juga menegaskan, jangan sombong dengan kekayaan kalian Qarun lebih kaya di benamkan kedalam bumi dan Fir'aun raja yang berkuasa namun tenggelam kedalam laut. Sama seperti mereka orang yang anti Syariat Islam di Aceh akan dimusnahkan oleh Allah.
Ketua Peusaba juga mengingatkan kepada penguasa Aceh tidak memperolok olok syariat islam, dengan cara membiarkan pelanggaran dimana mana sekarang ini, jika tidak maka tinggal kita menunggu balasan yang nyata dari Allah.[*/Red]