Lisa Ulfa (Alumni Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Ar-Raniry) |
NAMA LENGKAPNYA adalah Syaikh Burhanuddin al- Zarnuji. beliau merupakan seorang ulama besar yang terkenal dengan karyanya kitab Ta’lim al-Muta’allim. Nama Syaikh adalah panggilan kehormatan yang dinisbahkan kepadanya sedang al- Zarnuji adalah nama marga yang diambil dari nama kota tempat ia berada, yaitu kota Zarnuj sebuah tempat yang saat ini disebut dengan Afganistan.
Dalam bidang pendidikan, Syaikh al-Zarnuji memulai menuntut ilmu di kota pusat kegiatan keilmuan, yakni Bukhara dan Samarkand. Karena pada saat itu mesjid-mesjid di kota tersebut dijadikan sebagai lembaga-lembaga pendidikan. Salah satu dari lembaga pendidikan tersebut di asuh oleh Burhanuddin al-Marginani seorang ahli madzhab Hanafi yang telah mengarang kitab al-Hidayah Fi Furu’ al-Fiqh yang kemudian dikenal sebagai guru utama al-Zarnuji.
Selain itu guru-guru Syaikh al-Zarnuji yang terkenal adalah Nizamuddin bin Burhanuddin al-Marginani yang merupakan anak dari Burhanuddin al-Marginani, selanjutnya ada pula gurunya yang bernama Syamsuddin Abdul Wadji Muhammad bin Muhammad bin Abdussatar al-Amidi. Syaikh al-Zarnuji adalah seorang ulama ahli fiqih bermadzhab Hanafi dan sekaligus menekuni bidang pendidikan. Syaikh al-Zarnuji sendiri tidak hanya ahli dalam bidang pendidikan saja, tetapi juga ahli dalam bidang lain, seperti ilmu fiqih, tasawuf, sastra, syair dan lain-lain.
Kitab Ta’lim al-Muta’allim merupakan bagian dari karya al-Zarnuji yang masih ada sampai sekarang. . Penyusunan kitab tersebut dilatarbelakangi atas keresahan Syaikh al-Zarnuji terhadap penuntut ilmu pada masanya. Syaikh al-Zarnuji melihat bahwa sangat banyak penuntut ilmu ketika itu memperoleh ilmu namun tidak mendapat manfaat dari ilmu yang dimilikinya.
TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA LINTASATJEH.COM
Tentu hal ini menurut Syaikh al-Zarnuji disebabkan oleh adanya kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh seorang pelajar (penuntut ilmu) disaat mereka masih dalam masa pendidikan. Adapun kesalahan yang dimaksud Syaikh al-Zarnuji terdiri dari dua hal yakni metode dan syarat belajar. Dalam Kitab Ta’lim al-Muta’allim Syaikh al-Zarnuji banyak menyinggung tentang akhlak. Dengan ini dapat diketahui bahwa akhlak dalam pandangan Syaikh al-Zarnuji merupakan syarat utama yang harus dimiliki seorang peserta didik agar bisa menperoleh ilmu dan terwujudnya cita-cita sebagaimana yang diimpikan.
Kitab Ta’lim al-Muta’allim telah diberi syarah oleh Ibrahim bin Ismail yang diterbitkan pada tahun 996 H. Kitab ini juga telah diterjemahkan kedalam bahasa Turki oleh Abdul Majid bin Nusuh bin Israil dengan judul Irsyad al-Ta’lim fi Ta’lim al-Muta’allim. Kepopuleran kitab Ta’lim al-Muta’allim telah diakui oleh Ilmuan Barat dan Timur bahka kitab ini menjadi salah satu kitab wajib yang dipelajari para santri di pondok Pesantren.
Keistimewaan dari kitab Ta‟lim al-Muta'allim adalah terletak pada materi yang dikandungnya. Sekalipun kecil dan dengan judul yang seakan-akan hanya membicarakan tentang metode belajar, namun sebenarnya membahas tentang tujuan belajar, prinsip belajar, strategi belajar dan lain sebagainya yang secara keseluruhan didasarkan pada moral religius.
dalam bukunya yang berjudul Pemikiran Para Tokoh Pendidikan Islam, Abudinnata menyebutkan bahwa dikalangan ulama belum ada kepastian mengenai tanggal kelahiran Syaikh al-Zarnuji, Adapun mengenai kewafatannya, ada dua pendapat yang dapat dikemukakan. Pertama, pendapat yang mengatakan bahwa al-Zarnuji wafat pada tahun 591 H/1195 M. Sedangkan pendapat yang kedua mengatakan bahwa ia wafat pada tahun 840H/1243 M.
Penulis: Lisa Ulfa (Alumni Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Ar-Raniry)