"Kita minta kepada PLN agar tidak melakukan pemadaman di saat-saat masyarakat sedang melakukan ibadah pada Bulan Suci Ramadhan," tegas Edy Asaruddin saat ditemui LintasAtjeh.com di Langsa, Jum'at (17/3/2023).
Menurut pria yang akrab disapa Edo itu, seperti sudah menjadi tradisi jika memasuki bulan suci Ramadhan akan sering terjadinya pemadaman dan hal ini jangan sampai terjadi lagi, karena masyarakat sedang menunaikan ibadah.
"Saat masyarakat sedang menjalankan Shalat Tarawih, tadarus, berbuka puasa dan menjelang waktu sahur, jangan sampai terjadi pemadaman listrik," ujarnya.
Untuk itu, sambung Politisi Partai Gerindra itu, kami berharap kepada PLN agar harus bekerja optimal dengan memberikan pelayanan terbaik. Sehingga, masyarakat muslim dalam menjalankan ibadah puasa bisa lebih nyaman.
"Saya meminta kepada PLN untuk menyiapkan langkah-langkah, baik personel maupun perlengkapan serta pemeliharaan jaringan untuk mengantisipasi terjadinya pemadaman listrik. Jangan nanti saat bulan suci Ramadan, PLN baru melakukan pemeliharaan jaringan yang dapat menyebabkan pemadaman," tuturnya.
Edo juga mengungkapkan, bahwa dirinya pada hari ini telah melakukan pertemuan langsung dengan Manager PLN UP3 Langsa, Wahyu Bagus Novianto untuk menyampaikan permintaan masyarakat agar tidak ada pemadaman listrik saat Ramadhan.
"Alhamdulillah, keluhan dan permintaan masyarakat agar PLN tidak memadamkan listrik disambut baik oleh Pak Wahyu dan jajarannya, serta mudah-mudahan hal itu dapat terwujud," pungkas Edy Asaruddin.
TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA LINTASATJEH.COM
Secara terpisah, Manager PLN UP3 Langsa, Wahyu Bagus Novianto kepada LintasAtjeh.com menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai persiapan seperti yang disampaikan oleh anggota DPRA Edy Asaruddin.
"Untuk mengantisipasi pemadaman listrik, PLN Langsa telah melaksanakan apel siaga dan gelar peralatan demi menjaga kendala pasokan aliran listrik agar tidak mengganggu kekhusukan umat muslim dalam menjalankan ibadah," katanya.
Wahyu menjelaskan, jika di lingkungan kerja PLN UP3 Langsa terdapat 39 petugas PLN, 206 petugas Pelayanan Teknik (Yantek) yang terbagi menjadi 1 regu Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB), 21 regu Yantek, 6 regu PP Yantek dan 9 regu Tim Rintis.
"Petugas-petugas itu tersebar di 6 unit dan siap menjaga kehandalan pasokan aliran dan kami akan berusaha tidak akan ada pemadaman yang terencana, serta seluruh unit akan berkomunikasi dengan stakeholder terkait keandalan listrik," jelasnya.
Dirinya juga telah menyampaikan kepada petugas yang bertanggung jawab untuk memastikan keamanan dalam menjalankan tugas, dikarenakan menurut dirinya tidak ada tawar menawar dalam Keamanan dan Kesehatan Kerja (K3).
"Seluruh peralatan kerja harus dipastikan kualitas dan keamanannya dengan baik, kemudian kepada seluruh Tim Leader K3 memastikan JSA dan HIRARC saat melalukan pekerjaan, sebab tidak ada yang lebih penting dari jiwa manusia," pungkasnya. [Sm]