-->

Pembekalan Akidah, Jalan Menyelamatkan Generasi Bangsa

11 Februari, 2023, 16.44 WIB Last Updated 2023-02-11T09:44:42Z
PADA SAAT INI banyak anak muda yang mengalami krisis moral dimana ditunjukkan pada data UNICEF tahun 2016, bahwa kekerasan sesama remaja di Indonesia mencapai 50%. Tak berhenti dari situ, kekerasan remaja pada orang tua dan guru juga tampak ramai diperbincangkan akhir-akhir ini.

Selain kekerasan perilaku menyimpang para remaja saat ini juga mengacu ke dalam seks bebas, narkoba, tawuran bahkan pembunuhan. Yang mana kenakalan remaja saat ini sudah sangat jauh dari nilai moral dan agama.

Menurut UU nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional dalam pasal 3 mengenai tujuan pendidikan di Indonesia adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang berilmu, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab.  
 
Menurut penulis bahwa rusaknya moral dan etika remaja di Indonesia yang mengakibatkan hancurnya generasi muda penerus bangsa. Urgensi dari permasalahan generasi muda saat ini adalah sulitnya memahami arti dari pendidikan moral itu sendiri.

TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA LINTASATJEH.COM

Dalam pasal 71 UU nomor 11 tahun 2012 tentang sistem peradilan pidana anak juga mengatur bagi anak atau remaja yang melakukan kejahatan karena kenakalan remaja akan dikenakan hukum pidana pokok dan tambahan.

Sesuai regulasi yang penulis cantumkan di atas bahwa pada umumnya sistem pendidikan yang diterapkan oleh bangsa ini tidak menjamin untuk membentuk karakteristik serta akhlak dan nilai-nilai moralistik.

Penulis menyimpulkan bahwa pentingnya menerapkan aturan yang sesuai dalam pembekalan akidah sebagai jalan untuk menyelamatkan generasi bangsa dari krisis moralitas, karena mereka adalah agen pembawa perubahan bagi bangsa dan negara.

Penulis berharap adanya penanaman pendidikan karakter sejak dini dan adanya kesadaran pada remaja untuk memilih teman bergaul dan lingkungan yang tepat serta adanya bantuan dari orang tua dan guru untuk lebih memperhatikan karakter anak tersebut.

Penulis: Eliza Fiona (Mahasiswa Prodi Ilmu Administrasi Negara Universitas Islam Negeri Ar-Raniry)
Komentar

Tampilkan

Terkini