Ketua DPA Partai Aceh, H. Mujakir Manaf
LINTAS ATJEH | BANDA ACEH - Ketua Dewan Pimpinan Aceh (DPA) Partai Aceh (PA), Muzakir Manaf atau Mualem mengajak kader Partai Aceh mengambil sikap untuk mengembalikan marwah partai ini seperti pada masa priode pertama.
Saat itu, Partai Aceh memenangkan pemilihan legislatif dan gubernur-wakil, bupati-wakil dan walikota-wakil di Aceh.
Ini disampaikan Mualem saat pembukaan Musyawarah Besar (Mubes) III Partai Aceh, Sabtu Malam 25 Februari 2023 di Hotel Permata Hati, Blang Oi, Banda Aceh.
Menurut Mualem, Partai Aceh merupakan partai perjuangan yang lahir dari perjuangan dan harapan rakyat Aceh di masa mendatang.
Tentu apa yang di cita-citakan tidak serta merta begitu saja, sebab banyak hambatan dan tantangan yang di hadapi. Bahkan Partai Aceh tidak luput dari caci maki, diolok-olok dan difitnah.
"Namun inilah politik dan kita tidak pernah patah semangat," kata Mualem.
Mualem menyebut, pada awal tahun 2023, dirinya maupun Partai Aceh tidak luput dari cacian, baik melalui media pers maupun media sosial dan lainnya.
"Sebab itu kita harus siap dan ikhlas dengan apa yang dikerjakan. Tetap harus bertanggung jawab kepada masyarakat dan perjuangan partai di masa mendatang," harapnya.
"Jadi setiap hari kita dengar kata Mualem pengkhianat. Saat ini sudah bersama pemerintah pusat dan meninggalkan perjuangan dan berkhianat pada anak yatim dan janda korban konflik. Tetapi bagi kita tetap semangat bekerja untuk kepentingan partai dan perjuangan Aceh," ujarnya.
TERIMA KASIH SUDAH BERSAMA LINTASATJEH.COM
Karena itu, Mualem kembali mengajak para kader untuk mengembalikan marwah partai, terutama untuk mempertahankan jumlah kursi Anggota DPRA Partai Aceh pada tahun 2024.
Mualem juga menegaskan, Partai Aceh bersama Komite Peralihan Aceh (KPA) agar menjalin kerja sama yang baik dan memiliki persepsi serta kepentingan yang sama, agar apa diharapkan dalam perjuangan tercapai," tutur Mualem.
Hal sama juga di tanggapi Tuha Peut Partai Aceh Tgk Malek Mahmud Al-Haytar. Menurutnya, caci maki atau kritikan terhadap partai justru dinilai sebagai kepedulian dan rasa sayang masyarakat kepada Partai Aceh.
"Mereka mengkritik dan memberi saran karena yakin bahwa Partai Aceh tempat menaruh harapan rakyat Aceh untuk sejahtera dan megah di masa mendatang. Begitupun sebaliknya jika rakyat sudah berhenti mengkritik, itu artinya rakyat tidak peduli lagi pada Partai Aceh," sebutnya.
Itu sebabnya melalui momentum Mubes ini, Malik Mahmud mengajak Partai Aceh kembali bangkit dan berubah serta tunjukan kepada rakyat Aceh bahwa harapan dan cita-cita rakyat Aceh yang disandarkan pada Partai Aceh, tetap diperjuangkan," ujar Malek Mahmud, saat membuka Mubes III Partai Aceh, Sabtu malam di Banda Aceh.
Selain itu Malek Mahmud berharap kepada seluruh pengurus dan kader Partai Aceh, dalam menghadapi pemilu tahun 2024 mendatang, tidak tertutup kemungkinan akan munculnya berbagai hal-hal yang tidak terpuji dan tidak diinginkan. Maka atas dasar penguatan sumber daya manusia yang dilakukan partai, kita harus dari Partai Aceh, mampu menjalankan pemilu yang damai dan berintegritas, serta sanggup mengedepankan politik adu ide, gagasan dan bukan politik yang bersifat adu-domba.
Begitu juga, dalam mencontohkan demokrasi yang sehat dengan mendorong dan menampilkan kampanye-kampanye yang berkualitas.
"Manfaatkan sisa waktu tahapan ini dalam peningkatan kapasitas teknis pemenangan dilapangan, dengan cara memperbaiki berbagai kekurangan kelemahan dan kelemahan yang selama ini kita miliki," kata Malek Mahmud.
"Sementara untuk bisa mendapatkan proses dan hasil maksimal dari rakyat seluruh Aceh, maka seluruh pengurus dan kader harus mampu membangun inovasi dan terobosan-terobosan yang bisa menjamin kenyamanan, keamanan, kedamaian serta kesejahteraan rakyat secara menyeluruh," ajak Malek Mahmud.[modusaceh.co]