Demikian disampaikan Sekretaris DPC Partai Gerindra Kota Langsa, Edy Asaruddin saat ditemui LintasAtjeh.com di Langsa, Rabu (08/02/2023).
"Pernyataan Jubir Pemerintah Aceh itu dapat memicu timbulnya ketidakharmonisan hubungan antara Pj Gubernur Aceh, Achamd Marzuki dengan Partai Gerindra," kata Edy Asaruddin yang akrab disapa Edo itu.
"Untuk itu kami meminta Pj Gubernur Aceh agar mencopot atau mengevaluasi kinerja Jubir Pemerintah Aceh tersebut," imbuh Edo yang juga merupakan anggota DPR Aceh ini.
TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA LINTASATJEH.COM
Menurutnya, sebagai Jubir Pemerintah Aceh, Muhammad MTA semestinya dapat bersikap bijaksana dalam menyikapi setiap kritikan dari berbagai pihak dan menjadi masukan serta bahan evaluasi bagi Pemerintah Aceh.
"Apa yang disampaikan Dek Fad (Sapaan Akrab Ketua Gerindra Aceh _red) adalah kondisi riil di lapangan. Seharusnya, dengan kritikan itu Muhammad MTA sebagai Jubir Pemerintah Aceh bisa memberi masukan kepada Pj Gubernur sehingga bisa menyelesaikan persoalan yang ada," tegas Edo.
Bukan sebaliknya, sambung Edo, pernyataan Muhammad MTA ini malah menyerang pribadi dan terkesan anti kritik. Sebagai kader Partai Gerindra, saya tidak bisa terima apa yang disampaikannya kepada Ketua DPD Partai Gerindra Aceh.
"Pernyataan Muhammad MTA dapat menggangu keharmonisan hubungan antara Partai Gerindra Aceh dengan Pj Gubernur. Hal tersebut juga dapat berefek pada rencana-rencana pembangunan di Aceh," pungkas Edo. [Sm]