Latto-latto (Foto: Ismail)
LINTAS ATJEH | JAKARTA - Belakangan ini, mainan latto-latto jadi populer dan banyak digandrungi oleh masyarakat. Tidak hanya anak-anak, namun orang dewasa sekalipun.
Bahkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil juga menjajal mainan viral yang satu ini saat keduanya berkunjung ke Subang, Jawa Barat.
Mengutip dari The Guardian, mainan viral latto-latto juga disebut sebagai clackers ball yang merupakan pendulum dengan dua bola pemberat serupa yang terikat pada sebuah tali dengan cincin di atasnya.
Dalam sejarah, latto-latto disebutkan telah ada sejak tahun 1960-an dan populer pada masanya. Ketika dimainkan, latto-latto akan menimbulkan bunyi 'klak' yang khas dan memuaskan.
Cara Bermain Latto-latto
Cara memainkan latto-latto cukup mudah, hanya saja pemain perlu menggerakkan tangan untuk menyeimbangkan kedua bola latto-latto agar saling berbenturan. Nah, benturan tersebut akan menimbulkan bunyi yang khas.
Walau begitu, saat pertama kali memainkan latto-latto agaknya banyak pemula yang kesulitan. Jadi, diperlukan latihan yang sering untuk memainkan mainan ini.
Tips Aman Bermain Latto-latto
Meskipun hanya sebuah mainan, ada risiko tersendiri lho apabila latto-latto dimainkan secara asal dan berujung membahayakan.
Memainkan latto-latto terlalu dekat dengan wajah dapat mengakibatkan pecahan material mainan tersebut masuk dan mengenai mata, sehingga berisiko mengalami kebutaan.
Nah, berikut ini akan dijelaskan tips aman bermain latto-latto.
Pastikan kedua bola latto-latto seimbang, ini dapat dilakukan dengan menyamakan posisi bola
TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA LINTASATJEH.COM
Setelah itu, jepit bagian tengah tali latto-latto di antara jari tangan. Usahakan pakai jari tangan yang paling nyaman, contohnya di antara jari telunjuk dan jari tengah. Apabila sudah dirasa nyaman, coba pantulkan latto-latto dengan menggoyangkan tangan ke atas dan bawah. Ini bisa dilakukan dengan ritme pelan lalu semakin cepat.
Goyangkan tangan hingga latto-latto berbenturan dan menimbulkan bunyi khas. Jika sudah menemukan ritmenya, detikers bisa mencoba trik untuk menghasilkan bunyi sesuai keinginan
Pada tahun 1960-1970, mainan latto-latto terbuat dari bahan kaca. Akibatnya, sejumlah anak di Amerika Serikat (AS) mengalami cedera di bagian mata.
Insiden itu menyebabkan Badan Pengawasan Obat dan Makanan AS (FDA) melarang permainan tersebut beredar pada tahun 1966. Keputusan itu didukung oleh sejumlah komunitas dan organisasi untuk mencegah kebutaan (Society for the Prevention of Blindness) akibat latto-latto.
Setelah itu, bahan dari mainan tersebut diganti menjadi plastik. Sayangnya, permasalahan tidak terselesaikan karena plastik juga bisa pecah. Hanya saja, risiko yang ditimbulkan latto-latto plastik tidak separah bahan dasar kaca.
Nah, itulah informasi mengenai cara dan tips aman bermain latto-latto.[detik.com]