Bendera LGBTQ di laga Portugal vs Uruguay pada Piala Dunia 2022.
(REUTERS/LEE SMITH)
LINTAS ATJEH | JAKARTA - Menteri Energi Qatar, Saad Sherida Al-Kaabi, mengatakan komunitas lesbian, gay, biseksual, transgender dan queer (LGBTQ) kini bisa datang ke Piala Dunia 2022.
"Jika mereka ingin berkunjung ke Qatar, kami tak ada masalah dengan itu," kata Al-Kaabi pada Rabu (30/11/2022) seperti dikutip Reuters.
Al Kaabi juga mengatakan negara Barat ingin mendikte Qatar dan melakukan apa saja yang mereka mau, termasuk melegalisasi LGBT.
"Jika Anda ingin mengubah saya maka saya akan bilang bahwa saya meyakini LGBTQ, bahwa keluarga saya harus menjadi LGBTQ, bahwa saya menerima LGBTQ di negara saya, bahwa saya mengubah hukum saya dan hukum Islam untuk memuaskan Barat, maka ini tidak dapat diterima," tegas dia.
TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA LINTASATJEH.COM
Qatar secara terbuka memang melarang LGBT. Mereka bahkan memasukkan homoseksualitas dalam kategori kriminal dengan ancaman penjara hingga tiga tahun.
Ban kapten pelangi atau One Love dilarang digunakan pemain pada Piala Dunia 2022. Imbasnya, sejumlah tim termasuk jerman batal memakai ban kapten tersebut.
Namun, kampanye LGBT terus bergaung selama gelaran Piala Dunia di Qatar. Banyak tim negara-negara Barat kukuh mengkampanyekan dan membawa simbol dukungan untuk komunitas ini.
Misalnya Menteri Dalam Negeri Jerman, Nancy Faeser,mengenakan ban pelangi "One Love" saat menyaksikan tim nasionalnya bertanding melawan Jepang.
Nancy memakai ban pelangi itu sebagai bentuk penolakan atas aturan FIFA. Saat menonton pertandingan, ia bahkan duduk di samping Presiden FIFA, Gianni Infantino, di tribune VIP.[cnnindonesia.com]