Ilustrasi (Foto: Oberons Grove)
HUBUNGAN pernikahan akan berakhir dengan perpisahan baik karena perceraian atau kematian. Wanita jadi janda, pria jadi duda. Namun, umumnya janda lebih bisa hidup lebih lama ketimbang duda. Kenapa?
Melansir dari New York Times, Selasa (20/12/2022), sebuah penelitian dari Universitas Johns Hopkins menjabarkan jika seorang pria yang ditinggalkan oleh pasangannya karena kematian lebih mungkin untuk meninggal beberapa tahun setelahnya.
Penelitian tersebut berdasarkan survei yang dilakukan 12 tahun lalu dengan subjek lebih dari 4.000 janda berusia 18 tahun ke atas.
Moyes Szklo, seorang ilmuwan di Johns Hopkins School of Hygiene and Public Health mengatakan jika faktor psikologis diyakini sebagai tekanan yang berkontribusi lebih pada kematian para duda.
TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA LINTASATJEH.COM
''Dugaan saya adalah kehilangan pasangan memengaruhi kualitas hidup pria dalam banyak hal. Bahkan jika dia bergabung dengan klub atau aktivitas sosial lainnya, selalu ada sesuatu akan hilang (seseorang yang memperhatikannya, pergi bersamanya)." kata Moyez Szklo.
Para peneliti juga berspekulasi jika seorang janda memiliki karakteristik kepribadian yang berbeda dengan duda, sehingga mereka lebih mampu untuk pulih dari rasa kehilangan.
''Wanita mungkin lebih mudah beradaptasi. Mereka mungkin memiliki rasa bertahan hidup yang lebih besar.” ujar Dr. Knut J. Helsing, peneliti utama.
Dalam rancangan skala tekanan hidup yang dibuat oleh TH Holmes dan RH Rahe menunjukan jika kehilangan pasangan menjadi salah satu pukulan psikologis yang sulit untuk dipulihkan.
Dr Helsing dalam surveynya menemukan adanya tingkat kematian sebesar 60 persen pada pria duda berusia 55-65 tahun.[okezone.com]