Hal tersebut disampaikan Zainal, salah seorang keluarga pasien kepada LintasAtjeh.com di Langsa, Selasa (22/11/2022).
"Kami terpaksa menggunakan tandu darurat untuk membawa keponakan saya ke rumah sakit karena jalan di tempat kami kondisinya berlumpur dan sangat licin sehingga tidak dapat dilalui kendaraan," ujar Zainal.
(Baca: Masyarakat Pertanyakan Pelaksanaan Proyek Pengaspalan Jalan Alue Gadeng - Alue Punti, Aceh Timur)
Ia menceritakan, kondisi jalan yang rusak itu menghubungkan antara Gampong Alue Sentang dan beberapa gampong lainnya yakni Bukit Seulemak, Blang Tualang, Alur Punti dan Alur Kaol.
Menurut Zainal, pada lokasi jalan itu sudah ada plang proyek pembangunan jalan tersebut. Tetapi, sampai saat ini belum dikerjakan sama sekali.
"Rencana perbaikan jalan itu sudah sekitar bulan Juli yang lalu, namun sampai saat ini tak kunjung dikerjakan," ungkapnya.
TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA LINTASATJEH.COM
"Setibanya di Gampong Alue Sentang, pasien dibawa menggunakan mobil pikap menuju ke Rumah Sakit Cut Nyak Dhien Langsa dan setibanya di rumah sakir sekitar pukul 18.15 WIB, saudaranya dinyatakan meninggal dunia," terang Zainal.
Lanjut Zainal, kondisi jalan yang rusak itu mulai dari perbatasan Gampong Alue Sentang dengan Gampong Bukit Seulemak atau sekitar empat kilometer. Dimana, ada sekitar dua kilometer kondisi jalannya yang berlumpur dan licin, sehingga tidak bisa dilalui oleh kendaraan apapun.
"Mulai dari Gampong Bukit Seulemak sampai ke Bukit Lalang (perbatasan antara Bukit Seulemak dengan Gampong Alue Sentang), jalannya rusak tetapi masih bisa dilalui oleh kendaraan roda dua. Dan, dari Bukit Lalang menuju ke Gampong Alue Sentang sama sekali tidak bisa dilalui oleh kendaraan apapun, karena berlumpur dan licin," jabar Zainal.
Ia juga menyampaikan bahwa untuk memulangkan jenazah keluarganya, masyarakat harus kembali menggunakan tandu. Karena itu dirinya berharap kepada pemerintah agar segera membangun jalan yang rusak tersebut.
"Saya berharap kepada Pemerintah Aceh Timur untuk menegur pihak rekanan atau kontraktor agar segera mengerjakan atau memperbaiki jalan yang rusak tersebut. Apakah mereka tidak mempunyai hati nurani, sehingga membiarkan kondisi jalan seperti itu," imbuh Zainal geram. [Sm]