LINTAS ATJEH | ACEH TAMIANG - Curah hujan yang cukup tinggi mengakibatkan air Sungai Tamiang meluap sejak Minggu, 30 Oktober 2022 lalu sehingga sejumlah 152 desa terendam air, menyebabkan mengakibatkan 14.566 KK mengungsi yang tersebar di 321 titik posko pengungsian.
Parahnya lagi, ada 70 desa yang terisolir/susah dijangkau, hal tersebut membuat Pemkab Aceh Tamiang sulit menyalurkan bantuan. Akibatnya terjadi kelangkahan sembako
Mengatasi masalah tersebut Pemkab Aceh Tamiang mengambil solusi dengan salurkan bantuan menguunakan helikopter untuk mengantar bahan makanan kepada masyarakat di kampung yang masih terisolir akibat dilanda banjir.
Helikopter yang digunakan tersebut dipinjamkan oleh sebuah perusahaan kelapa sawit hasil lobi yang dilakukan Bupati Aceh Tamiang, H. Mursil, SH, M.Kn di Singapura.
TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA LINTASATJEH.COM
Bupati Mursil mengungkapkan helikopter milik PT Musim Mas itu seharusnya mulai beroperasi pada Jumat (04/11/2022).
Namun, karena kondisi cuaca terlalu riskan, maka penyaluran bantuan harus mundur satu hari.
Dijelaskan oleh Mursil, dirinya melobi peminjaman helikopter ini untuk mempercepat proses pendistribusian bantuan ke wilayah terisolir.
Berdasarkan data Badan Penanggulang Bencana Daerah (BPBD) Aceh Tamiang, sebanyak 70 kampung hingga Sabtu (05/11/2022) masih terisolir akibat banjir.
"Untuk menuju ke sana memang harus melalui jalur udara, terlalu berisiko bila memaksakan diri memakai jalur darat," ungkapnya.[ZF]