LINTAS ATJEH | ACEH TAMIANG - Data terbaru, Jum'at 04 November 2022 sekitar pukul 20.00 WIB, Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang mencatat bahwa sebanyak 66 desa di 11 kecamatan dalam wilayah kabupaten tersebut terisolasi akibat banjir, dan 9.284 KK terpaksa mengungsi ke 255 titik.
"Sekarang ini sudah 134 desa terkena banjir, dan desa yang terisolasi atau susah dijangkau sebanyak 66 desa," kata Juru Bicara Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang, Agusliayana Devita, saat dihubungi LintasAtjeh.com melalui telepon, Jum'at (04/11/2022) malam.
Desa yang terisolasi tersebar di 11 kecamatan dalam wilayah Kabupaten Aceh Tamiang, yakni Kecamatan Bandar Pusaka sebanyak 13 desa, Tamiang Hulu 1 desa, Sekerak 10 desa, Karang Baru 7 desa, Seruway 2 desa, Kejuruan Muda 9 desa, Bendahara 8 desa, Rantau 9 desa, Banda Mulia 2 desa, dan Kecamatan Tenggulun 5 desa. Wilayah itu dilaporkan sulit dilalui kendaraan.
"Jumlah pengungsi terbanyak saat ini di Kecamatan Karang Baru, yakni berjumlah 2.185 KK yang tersebar di 55 titik posko pengungsi," jelas Devi.
TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA LINTASATJEH.COM
Banjir di Aceh Tamiang terjadi sejak Minggu, 30 Oktober 2022 lalu, setelah daerah itu diguyur hujan lebat dan air sungai Tamiang meluap. Banjir awalnya merendam beberapa desa, kemudian meluas hingga ke 12 kecamatan.
Hingga hari ini, genangan banjir melumpuhkan arus lalu lintas di jalan nasional Banda Aceh-Medan dalam kawasan Aceh Tamiang. Kendaraan dari Aceh menuju Sumatera Utara atau sebaliknya tertahan dan tidak dapat melanjutkan perjalanan.
"Belum bisa dilalui, masih sama kayak kemarin," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Tamiang Iman Suhery saat dimintai konfirmasi LintasAtjeh.com, Jum'at (04/11/2022) malam.[ZF]