Demikian disampaikan Fahmi Nuzula, Ketua KMAB kepada LintasAtjeh.com melalui pesan rilisnya, Jum'at (21/10/2022).
Menurutnya, adanya pihak-pihak mencoba mengusik perdamaian Aceh selama ini seperti gerakan yang dilakukan Syeki dari GAM Independen.
"Langkah Syeki seperti dibiarkan bias menjadi sebuah Gerakan perusak persatuan yang berbau kental dengan MoU Helsinki," ujarnya .
"MOU Helsinki sebuah perjanjian mutlak yang tidak boleh diganggu gugat oleh pihak manapun. Bahkan tidak ada pihak yang dapat disalahkan dalam perjanjian damai antara GAM dengan Pemerintahan Republik indonesia," imbuh Fahmi.
Ia juga menyampaikan bahwa langkah Syeki GAM Independen itu semestinya tidak boleh dibiarkan. Apalagi wacananya pada 24 Oktober 2022 nanti kelompok Syeki akan melakukan konvoi di Lapangan Teupin Raya Pidie dengan membawa slogan yang menurutnya dapat memancing suasana tidak kondusif dan memecah persatuan masyarakat.
TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA LINTASATJEH.COM
Selain Meminta pihak berwajib untuk menertibkan langkah Syeki, Fahmi juga menyampaikan himbauan kepada seluruh masyarakat Aceh supaya tidak terpancing dengan ajakan gerakan manapun yang coba menggangu perdamaian Aceh.
"Tidak cukup pintar kah kita masyarakat Aceh yang sudah cukup makan asam garam peperangan dan konflik berkepanjangan sampai terpengaruh dengan ajakan yang demikian," katanya.
"Jika pengalaman pahit tidak bisa masyarakat Aceh ambil pelajaran, apa lagi yang bisa membuat kita pintar berfikir dan mengambil tindakan," imbuh Fahmi.
Ia berharap agar jangan ada lagi pihak-pihak yang ingin membuat kegaduhan sehingga merusak perdamaian Aceh.
"Cukup! Jangan buat kegaduhan Di tengah masyarakat Aceh. Sudah cukup kenyang masyarakat Aceh di suguhkan dengan isu-isu bodoh," pungkasnya. [*]