Salinan ijazah SMA milik Joko Widodo yang diunggah di laman web Komisi Pemilihan Umum (www.kpu.go.id).(KPU.GO.ID)
LINTAS ATJEH | JAKARTA - Keaslian ijazah Presiden Joko Widodo (Jokowi) belakangan ini menjadi sorotan publik.
Pasalnya Bambang Tri Mulyono , seorang penulis menggugat ijazah Presiden Jokowi .
Bambang melayangkan gugatan kepada Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat terkait dugaan ijazah palsu atas nama Joko Widodo .
Gugatan tersebut terdaftar di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan nomor perkara 592/Pdt.G/2022/PN Jkt.Pst tanggal 3 Oktober 2022.
Tak hanya Bambang, Tifauzia Tyassuma atau akrab dikenal sebagai Dokter Tifa menuding Presiden Jokowi membuat ijazah palsu lengkap dengan beberapa klaim soal Universitas Gadjah Mada ( UGM ).
Lebih dari soal ijazah palsu, Dokter Tifa juga berani melampirkan dua foto masa lalu dan masa kini Presiden Jokowi yang disebut tidak memiliki kemiripan.
Bambang Ditahan Polisi
Bambang Tri Mulyono ditangkap kepolisian di otel kawasan Tebet, Jakarta Selatan pada Kamis, 13 Oktober 2022.
“Ya betul (ditangkap) nanti akan dirilis jam 19.00 WIB oleh Dirsiber dan Kabag,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo saat dikonfirmasi.
Namun kata Dedi penangkapan itu bukan terkait dengan gugatan di pengadilan negeri melainkan ujaran kebencian dan penistaan agama.
“Terkait ujar kebencian dan penistaan agama info dari Direktur Siber,” ucapnya.
Tidak hanya sekarang, Bambang Tri Mulyono sebelumnya juga pernah ditahan terkait pelanggaran yang sama, yakni UU ITE oleh penyidik Bareskrim Polri pada 30 Desember 2016.
Penahanan tersebut disebabkan oleh bukunya yang berjudul Jokowi Undercover yang berisi dugaan penulis terkait sisi negatif Presiden Jokowi .
Tanggapan UGM dan Netizen
Isu ijazah palsu Presiden Jokowi itu telah ditanggapi langsung oleh institut penerbit ijazah tersebut, yaitu Universitas Gadjah Mada ( UGM ).
Rektor UGM , Prof. Ova Emilia menegaskan, bahwa ijazah Presiden Jokowi merupakan ijazah yang asli.
Menurut Ova, pihak UGM menyimpan dengan baik data dan dokumentasinya. Merujuk pada arsip yang dimiliki UGM , Ova menegaskan, bahwa Ijazah milik orang nomor satu di Indonesia itu tercatat sebagai lulusan Fakultas Kehutanan UGM pada tahun 1985.
TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA LINTASATJEH.COM
Di sisi lain, pengguna Twitter @untheeunti, Hernanti Ayuningtias mengungkapkan bahwa Jokowi merupakan teman seangkatan ibundanya.
Diklaim oleh Hernanti, sang ibunda merupakan bagian dari Fakultas Kehutanan UGM yang berada di tahun kelulusan yang sama dengan Presiden Jokowi .
“Ibukku yang seangkatan dan sewisudaan (sama Jokowi ) sampai minta pap ijazahnya dong,” tulis Hernanti dalam unggahan Twitternya.
Dalam unggahan itu, Hernanti melampirkan ijazah sarjana yang berdesain sama dengan milik Presiden Jokowi .
Detailnya, ijazah sarjana yang dilampirkan tersebut memuat nama Sri Murtiningsih dengan tahun kelulusan 1985.
Pada bagian paling bawah, tercantum juga nama dekan dan rektor di Fakultas Kehutanan UGM itu yakni Prof Dr Soenardi Prawirohatmojdo dan Prof Dr Jacob MS.
Diakui Hernanti, ibunya sudah menyatakan bahwa ijazah sarjana miliknya memang berbeda.
Dalam hal ini, penulisan nomor ijazah memang lebih pendek dan belum adanya jurusan di Fakultas Kehutanan saat itu.
“Ibu bilang ‘biar sadar bahwa ijazah Kehutanan UGM itu berbeda sendiri penulisan nomornya, nama jurusan gak diisi karena dulu gak ada, jika tidak mengerti, lebih baik diam’,” ujarnya menambahkan.
Mengakhiri unggahan, Hernanti menegaskan ijazah sarjana Kehutanan UGM memang begitu adanya sehingga isu pemalsuan justru dianggap sesuatu yang mengherankan.
Siapa dokter Tifa?
Dokter Tifa dihadapkan pada rilis telak yang menyatakan dirinya bukan seorang lulus doktor dari Sekolah Tinggi Filsafat (STF) Driyarkara.
Ketua Ikatan Alumni STF Driyarkara, Yustinus Prastowo, menegaskan bahwa Dokter Tifa bukan lulusan program S3 dari kampus yang berada di Rawasari, Jakarta Timur itu.
“Saya sebagai Ketua Ikatan Alumni STF Driyarkara (IKAD) meneruskan pengumuman pengurus STF Driyarkara. Saudari @DokterTifa bukan lulusan Program Doktor STF Driyarkara sebagaimana diberitakan beberapa media,” cuit Yustinus Prastowo dalam akun Twitternya.
Alih-alih memiliki pendidikan S3, Dokter Tifa dinilai terbukti hanya pernah ikut program Matrikulasi.
“Yang bersangkutan hanya pernah ikut Program Matrikulasi dan tidak selesai. Thanks,” ujarnya menambahkan.
Yustinus yang merupakan Staf Khusus Menteri Keuangan itu juga melampirkan surat resmi dari STF Driyarkara.
Dalam surat itu, STF Driyarkara menyatakan Dokter Tifa tidak pernah mengikuti program doktor, melainkan hanya program matrikulasi filsafat tahun ajaran 2018-2019.
Disebutkan, Dokter Tifa tidak selesai dengan mengikuti program matrikulasi filsafat lantaran tidak mengerjakan tugas-tugas yang menjadi syarat kelulusan.
Sontak, cuitan Yustinus menjadi sorotan baru di kalangan netizen Twitter.
“Jiaaaah ternyata, ayo buktikan dong gelarnya dari mana itu?” ujar pengguna Twitter @ratnasur****.
“Ingat Dokter Tifa jadi inget film Warkop. Ceritanya mirip, ada orang sakit jiwa yang obsesinya nggak kesampaian,” tutur pengguna Twitter @greynata****.
“Coba jelasin, Bu Dokter, daripada ramai ngurusin ijazah orang baik, mending koreksi diri dulu baik-baik,” tutur pengguna Twitter @nuningbe****.
[korannews.com]