LINTAS ATJEH | BANDA ACEH - Pemuda Tani Kerukunan Tani Indonesia ( HKTI ) Provinsi Aceh melaksanakan 'Competition Business Plan' dengan kategori 1. Pertanian Modern 2. Teknologi Pertanian.
Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian agenda besar memperingati Hari Pangan Sedunia yang akan terselengaranya 'Jambore Petani Milenial se-Aceh' dengan mengusung tema, "Membangun Ketahanan Pangan Nasional yang Modern dan Berteknologi Menuju Indonesia Maju" dilaksanakan pada 27 s.d 30 Oktober 2022 mendatang, di Kota Langsa.
Amiruddin selaku ketua pelaksana kepada LintasAtjeh.com, Jum'at (09/09/2022) menyampaikan Competition Business Plan akan dimulai pendaftarannya dari tanggal 20 September s.d 15 Oktober 2022.
Dan tempat pendaftaran, lanjut Amir, dibuka secara umum bagi pemuda/milenial seluruh aceh dan melibatkan perguruan tinggi baik negeri maupun swasta bahkan SMK-SMK Ahli dibidangnya.
"Untuk tempat pendaftarannya dibuka di 23 Kabupaten/Kota seluruh Aceh, bertempat di kantor Pemuda Tani HKTI atau Dinas Pertanian Kabupaten Kota Setempat, dengan kuoata kita buka berjumlah 1.000 peserta," tuturnya.
Disamping itu, Nurul Fazri selaku Ketua Pemuda Tani HKTI Provinsi Aceh mengungkapkan, Competition Business Plan ini merupakan ajang yang sangat menarik dan diminati bahkan di tunggu-tunggu oleh kaum milenial khususnya petani milenial di pelosok desa di Aceh.
TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA LINTASATJEH.COM
"Dengan kegiatan ini saya berharap bisa melahirkan sumber daya manusia yang inovativ yang mampu mengikuti perkembangan global dengan berinovasi dan
menciptakan teknologi modern untuk menunjang percepatan pembangunan pertanian di daerah kita," ungkapnya.
Dijelaskan juga oleh Nurul Fazri bahwa pertanian disebuah daerah itu akan maju bila ada sentuhan teknologi didalamnya dan itu terbukti di berbagai negara berkembang dan maju, maka kita aceh juga jangan sampai tertinggal dengan daerah lainnya, agar pangan dalam negeri bisa mempermudah kita dalam memproduksi dan bertransaksi.
Sambungnya lagi, oleh karena itu agar kreatifitas dan inovasi disektor pertanian dapat berjalan optimal maka perlu mengikut sertakan petani milenial karena bicara inovasi yang menggunakan pemamfaatan teknolologi didalamnya perlu melibatkan peran para milenial secara intensif.
Peran penting pemuda dalam menghiasi serta mewarnai peradaban termasuk didalamnya kondisi sektor pertanian nasional yang harus bangkit dan tumbuh besar. Logikanya petani muda perlu menjadi subjek dalam ekosistem pertanian nasional.
"Para milenial harus mampu menjadi pemain kunci dalam ekosistem pertanian dari hulu hingga hilir. Diharapkan para milenial tidak hanya sebagai petani tetapi juga berperan menjadi agregator, offtaker bahkan memainkan peran penting sebagai CEO Korporasi – korporasi petani yang ada di daerahnya masing-masing," pinta Nurul Fazri.
"Maka dari itu, kami mengajak mari teman-teman petani milenial kami memanggil anda untuk ikut serta dalam ajang bergengsi ini dan dapatkan dana pembinaan ratusan juta rupiah," tutupnya.[*/Red]