Kegiatan yang bertajuk "Merajut persatuan meneguhkan perdamaian Aceh" tersebut diawali dengan konvoi di Jalan Medan - Banda Aceh dan mengitari Kota Juang sambil membawa bendera Merah Putih berukuran 15 x 10 meter yang akan dikibarkan.
Usai melakukan konvoi dengan dengan menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat, para pemuda dari Kecamatan Juli tersebut berkumpul di lapangan sepak bola Beunyoet dan langsung melaksanakan pengibaran bendera Merah Putih raksasa.
Setelah pengibaran bendera Merah Putih raksasa yang diiringi lagu Indonesia Raya, kegiatan dilanjutkan dengan mengheningkan cipta dan Doa Bersama.
Kegiatan yang didukung Kakesbangpol tersebut dihadiri Muspika Juli, Dantim BAIS Bireuen Mayor Alamsyah Saputra, Keuchiek Gampong Meunasah Jok Juli, Muhammad Azhar dan ratusan masyarakat di Kecamatan Juli.
Ketua Forum Pemuda Juli, Bustam Nazar saat ditemui sejumlah awak media usai pengibaran bendera Merah Putih raksasa itu mengatakan, kegiatan tersebut merupakan salah satu bentuk komitmen pemuda dalam menjaga dan merawat perdamaian Aceh.
TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA LINTASATJEH.COM
"Selain memperingati MoU Helsinki, kegiatan ini juga untuk menyambut HUT Kemerdekaan RI ke-77," ujar Nazar.
"Kita berharap perdamaian Aceh ini bisa terus dijaga dan dirawat sehingga masyarakat dapat hidup tenang. Yang terpenting lagi agar pemerintah daerah bisa memikirkan kesejahteraan," ungkapnya.
"Dengan Momentum 17 Tahun Perdamaian Aceh, kiranya dapat memberi semangat juang bagi kita bersama sehingga mampu menyukseskan pembangunan daerah khususnya Kabupaten Bireuen ke depan," imbuh Nazar.
Ia juga menyampaikan, demi terciptanya kehidupan yang sejahtera bagi generasi yang akan datang, sebagai masyarakat kita tidak usah menoleh masa lalu dan terus menatap ke masa depan.
"Mari kita wujudkan impian kita bersama dalam visi pembangunan yang bermuara dengan tatanan kehidupan kearah yang lebih baik, adil, makmur dan kesejahteran rakyat khususnya masyarakat Kabupaten Bireuen," pungkasnya. [*]