Koordinator Kaukus Peduli Aceh (KPA), Muhammad Hasbar Kuba kepada LintasAtjeh.com melalui pesan rilisnya, Jum'at (19/08/2022) menyampaikan bahwa kritikan dan masukan itu bagian dari demokrasi, jadi siapa saja yang melakukan kritikan bebas-bebas saja, asalkan bersifat membangun.
"Kritikan dan masukan itu lumrah dilakukan masyarakat, namanya juga negara demokrasi, asalkan kritikan itu bersifat membangun," jelas Hasbar.
Menurutnya, dengan kritikan banyak perubahan di Kota Banda Aceh selama satu bulan terakhir, seperti peringatan hari damai Aceh dan HUT RI ke 77 yang dilaksanakan dengan aman, damai dan sejuk.
TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA LINTASATJEH.COM
"Saya Ucapkan Selamat kepada Walikota Banda Aceh karena berhasil melalui dua momentum besar ini dengan aman dan damai," katanya.
Hasbar tidak menampik, sebagai ibukota Provinsi Aceh, Kota Banda Aceh tentu banyak mencuri perhatian semua kalangan.
Hasbar melihat, perlu adanya komunikasi baik yang harus dibangun semua kalangan, sehingga Kota Banda Aceh dapat menjadi contoh kepada seluruh kabupaten/kota di Aceh.
"Setiap persoalan di Kota Banda Aceh sudah tentu banyak sorotan, namun berbagai masukan tersebut dapat dilalui dengan aman, berarti ada komunikasi baik antara Walikota Banda Aceh dengan masyarakat," pungkas Hasbar. [Red]