LINTAS ATJEH | BANDA ACEH - Yunda Al-Muddassir, S.Si, merespon positif dari kedua lembaga institusi pendidikan Aceh yaitu UIN Ar-Raniry dan USK. Bermula dari kunjungan Rektor UIN Ar Raniry Prof. Dr. Mujiburrahman, M.Ag, secara khusus melakukan kunjungan silaturahmi ke USK sesuai dirinya dilantik menjadi Rektor, Selasa (02/08/2022).
Prof Mujib disambut oleh Rektor USK Prof. Dr. Ir. Marwan di ruang kerjanya. Dalam pertemuan tersebut, Prof. Mujiburrahman didampingi oleh Dosen UIN Ar Raniry Dr. Jasafat, M.A.
Sementara dari USK turut hadir Wakil Rektor I Prof. Dr. Ir. Agussabti, M.Si, Wakil Rektor III Prof. Dr. Mustanir, M.Sc dan Wakil Rektor IV Dr. Ir. Taufiq Saidi, M.Eng.
TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA LINTASATJEH.COM
Muddassir menilai, sudah seharusnya dua lembaga institusi pendidikan Aceh yakni UIN Ar-Raniry dan USK harus saling berkolaborasi dalam hal peningkatan mutu pendidikan di Aceh yang lebih baik, maka dari itu dua perguruan tinggi haruslah mempunyai visi dan misi yang sama dalam hal meningkatkan mutu pendidikan di Aceh.
Menurutnya, kolaborasi kegiatan sangatlah penting untuk memperat jalinan komunikasi antar dua institusi pendidikan Aceh ini. Karena USK dan UIN Ar Raniry harus terus bersinergi dalam hal pendidikan. Oleh sebab itu, Muddassir mengharapkan lembaga kampus bukan hanya menjadi sebagai institusi yang setiap tahunnya banyak melahirkan sarjana.
Namun, kampus juga menjadi sebagai moral force pengembangan hukum dan ham, yg dimaksud kampus sebagai moral force disini ialah Masyarakat ilmiah harus benar-benar mengamalkan budaya akademik, terutama untuk tidak terjebak pada politik praktis dalam arti terjebak pada legitimasi kepentingan penguasa. Hal ini bukan berarti kampus tidak boleh berpolitik,melainkan kampus harus benar-benar berpegang pada komitmen moral yaitu pada suatu tradisi kebenaran objektif.
"Kehadiran kedua kampus ini harus mampu memberikan kontribusi positif dalam mengurai berbagai persoalan di Aceh saat ini. Sehingga kampus harus menjadi mitra kerja pemerintah Aceh dalam menyelesaikan persoalan yang terjadi di Aceh saat ini," pungkas Muddassir.[*/Red]