Afdhalal Ghifari selaku kader HMI Cabang Takengon melalui rilis yang diterima LintasAtjeh.com, Selasa (19/04/2022), mengatakan pihak Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) harus bertanggungjawab dan segera menangani permasalahan tersebut.
"Bagi warga yang tidak memiliki sumur bor, mereka sangat bergantung kepada PDAM untuk kebutuhan sehari-hari apa lagi di bulan puasa," jelasnya.
Dia juga mengaharap agar Direktur PDAM yang berada di Aceh Tengah dapat memberikan klarifikasi terkait air yang sering mati dan berwarna hitam.
"Saya selaku masyarakat Aceh Tengah khususnya Takengon sangat menyayangkan masalah ini, karena air dari PDAM sering mengalami kemacetan. Kadang airnya juga kotor saat mengalir ke rumah warga," terangnya.
TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA LINTASATJEH.COM
Dia juga menyarankan kepada petugas dari PDAM Tirta Tawar, agar segera memperbaiki permintaan masyarakat Takengon, apalagi uang iuran bulanan tetap ditagih bila sudah masuk waktu.
"Yang kita sayangkan masyarakat tetap membayar iuran bulanan, akan tetapi petugas PDAM tanpa menanyakan bagaimana keadaan air. Inikan terkesan mengabaikan keresahan warga setempat. seharusnya mereka harus menjelaskan permasalahan tersebut," terang Afdhal.
Selain itu lanjut Afdhal, ada juga warga yang terpaksa membongkar meteran di rumahnya karena air dari PDAM sering macet.
Sementara salah seorang pengguna PDAM juga warga di Aceh Tengah yang enggan disebut namanya membenarkan bahwa PDAM sering mengalami kemacetan, bahkan ada mengalir air hitam.
"Iya benar, ada beberapa kali air dari PDAM mengalir warna hitam, untung tidak berbau, sekarang sudah bersih. Tapi sering mati dan tempat penampungan di rumah belum penuh bak," tutupnya.[*/Red]