LINTAS ATJEH | BANDA ACEH - Peneliti Universitas Syiah Kuala lakukan survei keberadaan burung endemik yang hanya dimiliki oleh Provinsi Aceh. Penelitian ini dilakukan selama 3, Selasa-Kamis (8-10/03/2022). Kegiatan ini adalah bentuk kepedulian akan betapa pentingnya konservasi alam terkhusus hewan endemik yang terancam punah. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Nagan Raya Provinsi Aceh.
"Tidak bisa kita pungkiri bahwa peranan burung merupakan suatu komponen yang paling penting bagi ekosistem, selain sebagai faktor keberlangsungan siklus kehidupan dihutan, keberadaan burung juga berfungsi sebagai tolak ukur akan kesehatan dan keseimbangan lingkungan. Dalam tolak ukur keanekaragaman hayati, kehadiran spesies burung tertentu pada suatu kawasan umumnya disesuaikan dengan tingkat kesukaannya terhadap habitat tertentu. Tujuan dalam penelitian ini adalah Untuk mengetahui tingkat kehadiran burung endemik Aceh bulbul (Pycnonotus snouckaerti, Siebers 1928) di kawasan hutan Beutong Nagan Raya sebagai burung endemik yang hanya terdapat di Provinsi Aceh." Gufron Ginting.
TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA LINTASATJEH.COM
Menurut Birdlife, Aceh bulbul (Pycnonotus snouckaerti, Siebers 1928) termasuk ke dalam family Pycnonotidae dari ordo Passeriformes yang dikenal dengan merbah. Saat ini Populasi mereka mengalami penurunan tajam karena akibat perburuan dan kehilangan habitat. Bersasarkan status konservasi International Union for Conservation of Nature (IUCN), spesies ini termasuk kategori Terancam Punah (Endangered) dan status Convention on International Trade in Endangered Species of wild fauna and flora (CITES) ditetapkan sebagai Appendix II. Keberadaan spesies terancam punah ini di Indonesia terutama di Aceh perlu perhatian dan upaya konservasi dan penetapan hukum atas pelanggaran perburuan khususnya Aceh bulbul.
Tedi Wahyudi selaku KSLH-Aceh memberikan informasi bahwasannya "data terakhir yang didapatkan pada tahun 2019, spesies Aceh Bulbul hanya terpantau sebanyak 7 individu yang tersebar pada dua titik. Hal ini bisa saja dipengaruhi oleh tingkat gangguan yang ada diseputaran habitat mereka tersebut, seperti perburuan, pekerjaan konstruksi, predator dan hal lainnya. Seperti yang kita ketahui bahwasannya burung memang di pengaruhi oleh keadaan habitat dan hutan oleh karena itu edukasi akan pentingnya perlindungan satwa khusnya endemik itu sangat penting, yang mana satwa endemik akan menjadi ciri khas suatu wilayah.
"Kami disini merasa senang akan kehadiran para peneliti yang penduli akan konservasi satwa di Provinsi Aceh ini, selain itu kami juga berterima kasih kepada peneliti karena bisa memberikan edukasi akan pentingnya burung dalam menjaga ekosistem khususnya Burung Aceh Bulbul yang hanya terdapat di Provinsi ini. Semoga dengan adanya penelitian dan edukasi ini kita para masyarakat bisa sadar akan pentingnya menjaga hutan" ujar para pekerja jalan.
"Selain Dari Aceh Bulbul peneliti juga menjumpai beberapa burung endemik lainnya yaitu: Sumatran Bulbul 5 individu, Sumatran Treepie 1 individu, Cream-striped Bulbul 2 individu, Blue-masked Leafbird 3 individu dan Aceh Bulbul 1 individu. Selain itu kita juga menjumpai satu burung migrasi yakni Eastren Crowned Warbier" Gufron Ginting.
Kita tidak tahu kapan sesuatu itu akan hilang. Namun apabila sesuatu itu tidak kita jaga sejak sekarang makan anak cucu kita nanti hanya bisa melihat kenangan saja. Ketika pohon terakhir ditebang, sungai terakhir telah tercemar, burung terakhir telah ditangkap, alam telah hilang dari sana manusia tersadar bahwa uang tidak bisa dimakan. Salam Konservasi.[Gufron Ginting/Red]