LINTAS ATJEH | JAYA WIJAYA - Guna mempermudah menjalankan tugas dalam Satgas Teritorial di Kabupaten Jaya Wijaya, Batalyon Infanteri Raider Khusus 114/Satria Musara melaksanakan program Honai To Honai. Program tersebut bertujuan untuk mengetahui lebih jauh tentang bagaimana keadaan, akifitas dan kehidupan masyarakat di daerah tersebut.
Komandan Satgas Letkol Inf Putra Negara melalui Pasiter Satgas Yonif RK 114/SM Letda Inf Rahman Nur Sembiring kepada LintasAtjeh.com melalui telepon seluler, Rabu (05/01/2022) menyampaikan Bahwa prajurit TNI dari Yonif RK 114/SM dari Kodam Iskandar Muda berada di Kabupaten Jaya Wijaya sejak bulan Juli 2021 lalu.
"Wilayah penugasan kami di dataran pegunungan yang tanpa jaringan seluler dan listrik. Gambaran kehidupan masyarakat di Distrik Mbua di pegunungan tengah Nduga bagian utara itu mewakili di distrik lainnya seperti Dal, Yigi, Yal dan Mugi," ujar Rahman.
Lanjutnya, wilayah ini masih dikategorikan zona merah bagi prajurit TNI sejak peristiwa Puncak Kabo Desember 2018 lalu. Terutama di tiga distrik bagian barat puncak kabo, sampai saat ini masyarakat yang mendiami Distrik Yigi, Yal dan Mugi masih mengungsi ke wilayah kabupaten Jaya Wijaya.
Untuk mengetahui lebih jauh tentang bagaimana keadaan, akifitas dan kehidupan masyarakat di wilayah penugasan, Satgas Yonif RK 114/SM membuat program yang diberi nama "Honai To Honai".
"Mengunjungi honai masyarakat di setiap kampung secara bergilir dilaksanakan secara rutin dan terjadwal. Yang menjadi prioritas adalah honai yang terpisah dan yang dinilai jarang bersosialisasi dengan masyarakat dan personil TNI Pos satgas sebelumnya," terangnya.
Tidak hanya berkunjung, sambung Rahman, dalam kegiatan honai to honai yang paling utama adalah melaksanakan komunikasi sosial dan kegiatan sosial lainnya.
Pelaksanaan honai to honai di honai mama (Honai Perempuan_red) di Kampung Sinai, Personel Pos Mbua Satgas Yonif RK 114/SM membawa bahan makanan antara lain beras, mie instan, telur, gula, kopi dan makan ringan untuk dimasak dan makan bersama masyarakat honai yang berada di sekitar wilayah tersebut.
TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA LINTASATJEH.COM
Selain menjalin komunikasi sosial dapat terbentuk dalam suasana kebersamaan. Kegiatan juga diisi dengan pelaksanaan pelayanan kesehatan dan pemberian bantuan sembako untuk masyarakat yang menempati honai.
"Pada kesempatan itu juga hadir dan bergabung rombongan bapak-bapak dan anak anak dari honai wace (Honai Laki-laki_red) yang letaknya tidak jauh dari lokasi honai mama," jelasnya.
Sementara itu, salah seorang tokoh masyarakat Kampung Sinai, Buah Duduk yang sering diijuluki Bapak Koteka menyampaikan ucapan terimakasih kepada Satgas Teritorial dari Yonif RK 114/SM.
"Terimakasih anak, dari pos sudah datang bawa bahagia. Hari-hari mama dan anak ini makan tumbut (Ubi_red) saja. Nasi kah… beras kah… boleh, mantri kasih obat boleh,” ungkap Bapak Koteka dengan dialek khas Papua.
“Bapak boleh bicara ini mama-mama tidak takut, mama malu saja tidak bisa bicara banyak Indonesia, bicara Mbua boleh," terangnya.[Red]