Pertemuan yang berlangsung di Meuligoe Wali Nanggroe, Lampeuneurut, Aceh Besar tersebut, ikut hadir Ketua DPD Partai Demokrat Aceh Muslim, Sekretaris Arif Fadillah, Bendahara Nurdiansyah Alasta, dan Kepala Badan Komunikasi Strategis Firdaus Noezula.
Sementara PYM Wali Nanggroe didampingi para Staf Khusus, H. Kamaruddin Abu Bakar (Abu Razak), Teuku Kamaruzzaman (Ampon Man), dan Dr. M. Rafiq.
Dalam pertemuan tersebut, diawali dengan cerita nostalgia proses perdamaian Aceh, dimana Presiden RI ke-6 SBY yang dibantu para juru runding intensi berkomunikasi dengan pihak GAM yang salah satu delegasinya adalah PYM Wali Nanggroe.
TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA LINTASATJEH.COM
Ketua DPD Partai Demokrat Aceh Muslim menyampaikan, Partai Demokrat berkomitmen mendukung penuh Lembaga Wali Nanggroe.
"Lembaga Wali Nanggroe ini sebagai pemersatu dan pembina serta pengawal perdamaian di Aceh. Oleh karena itu, Lembaga Wali Nanggroe sangat penting dalam mempercepat pembangunan Aceh saat ini". ungkap Muslim.
Muslim juga menambahkan, Partai Demokrat memiliki sejarah tersendiri dengan Aceh, khususnya terkait perdamaian.
"Pak SBY selalu berpesan akan pentingnya menjaga perdamaian Aceh. Itulah yang membuat kami konsisten mengawal MoU, dan mengawal keberadaan Lembaga Wali Nanggroe di Aceh sebagai kekhususan Aceh pasca lahirnya MoU Helsinki," tambahnya.
"Diakhir pertemuan, Wali Nanggroe juga menyampaikan salam untuk Bapak SBY, Ketua Umum AHY, dan Sekjen Teuku Riefky," pungkasnya.[WA/*Red]