-->

Teluk Surin Abdya Solusi Perkembangan Industri di Aceh

13 November, 2021, 00.23 WIB Last Updated 2021-11-13T12:25:27Z

LINTAS ATJEH | ABDYA - Bupati Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) Akamal Ibramin pelabuhan teluk surin mabupaten setempat akan menjadi solusi Aceh dalam perkembangan indutri.

“Kalau mau bicara pelabuhan laut di Aceh solusi pelabuhan yang besar tidak ada lain, ya surin,” kata Akamal dalam sambutanya di acara penandatangan perjanjian kontrak denga PT. Mitra Aceh Sejahtera (MAS).


Perjanjian penandatangan kontrak antara Pemerintah Abdya dengan PT MAS berlangsung dihalaman Pendopo Bupati setempat, Jum'at (12/11/2021).


Akmal juga menjelaskan, Pantai Barat Selatan (Barsela) dari jaman bahola Aceh tidak sehebat Medan tidak sehebat Sumut.


“Aceh tidak bisa membuat pelabuhan besar seperti Belawan karena Aceh ditakdirkan berlaut dangkal, ini yang tidak kita pahami,” katanya.


Hingga berkeinginan membuat pelabuhan untuk bersaing dengan Medan, lanjutnya, hampir tidak mungkin, pelabuhan terbesar dan terdalam sekarang adalah Krueng Geukuh, kapasitasnya 10-15 ribu ton dan itu sangat jauh dibandingkan dengan Singkil, hanya bisa menyatukan pantai timur dan utara.


TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA LINTASATJEH.COM


"Saat ini, yang terdalam itu Krueng Geukuh, Aceh Utara. Cuman tanggung, hanya untuk kapal maksimum 10.000-15.000 ton, pelabuhan Malahayati 3000 ton, Calang 6.000 ton, Meulaboh, Abdya dan Aceh Selatan sekitar 2.000 ton ke bawah," ujar orang nomor satu di Abdya.


Kita memang tidak ditakdirkan punya pelabuhan yang dalam, tambahnya, jadi solusinya, Allah mentakdirkan Surin sebagai laut dalam, 


"Jadi kalau mau bicara pelabuhan laut di Aceh, solusi pelabuhan yang besar di Aceh tidak ada lain, ya Surin,” kata Akmal. 


Akmal juga menerangkan, Abdya punya hasil penelitian dan survei, dan itu bisa dipertanggungjawabkan, Surin ini sudah saya sadari sejak saya dilantik sebagai Bupati definitif pertama Abdya 2007-2012. Di tahun 2018 saya membuat satu keputusan, surat keputusan bupati penetapan lokasi Surin sebagai kawasan industri dan pelabuhan.


Artinya, tambahnya lagi, setengah kemampuan Belawan saja, laut kita tidak sanggup. Tapi Laut Teluk Surin di Abdya,  sanggup menampung kapal diatas 100.000 ton. Makanya di zaman bahola, Amerika sudah tahu hingga armada dagang dan kapal perangnya singgah di Surin.


"Sayang, potensi Surin ini belum banyak diketahui para pemimpin Aceh. Sehingga meski bertahun-tahun saya berbusa mulut mempromosikan Surin, mereka tak merespon, apalagi membicarakannya," jelasnya.


”Luas kawasan itu sekitar 745 hektar oleh karena itu, lahan di Surin tidak bisa dimiliki ada surat bupati, kalaupun diambil tidak diambil tanahnya kalau ditanam sawit ya silahkan, nanti pohon sawitnya saja yang akan diganti rugi, tanahnya tidak,” tutupnya.[WA]

Komentar

Tampilkan

Terkini